Kegiatan e-Monev untuk Pemulihan Program Gizi dari dampak Pandemi Covid-19 merupakan kerja sama antara Kementerian Kesehatan RI dengan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) yang bermitra dengan Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia (PKGM), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK), Universitas Gadjah Mada. Kegiatan ini juga melibatkan 16 perguruan tinggi lain yang akan bertindak sebagai pendamping bagi 260 dinas kesehatan kabupaten/kota dari 34 provinsi di Indonesia.Inovasi e-Monev merupakan sarana untuk melakukan monitoring dan evaluasi, berbasis elektronik, dengan memanfaatkan data-data rutin yang sudah dikumpulkan melalui e-PPGBM. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Oktober – November 2020 untuk menilai bagaimana dampak pandemi terhadap program-program gizi terkait stunting di 260 Kabupaten/Kota lokus stunting tahun 2020.
2020
Dr. Lily Arsanti Lestari, STP., MP selaku dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat UGM serta Pengelola Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia (PKGM) FK-KMK UGM, menjadi pemateri atau narasumber dalam kegiatan tersebut yang memaparkan Kebutuhan Gizi Seimbang pada Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Balita. Dalam paparan beliau disampaikan bahwa, dibutuhkan gizi yang seimbang untuk setiap tahapan usia (Bumil, Busui, dan Balita) demi menunjang kualitas kesehatan di masa depan.
Materi edukasi dapat diakses pada link berikut :
Stunting merupakan salah satu luaran status gizi yang ditentukan dengan mengukur panjang badan balita usia 0-24 bulan disesuaikan dengan umurnya (PB/U z-score). Pemeriksaan lebih mendalam dapat dilakukan dengan menilai tingkat kognitif dan emosi anak. Stunting yang tidak tertangani dapat memberikan dampak negatif yang besar seperti pertumbuhan terhambat, perkembangan kognitif tidak optimal, anak mudah sakit, dan produktivitas ketika dewasa rendah.Tahun ini, Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia (PKGM) FK-KMK UGM mengembangkan alat ukur panjang badan dan deteksi dini stunting atau disebut GAMA-KiDS. Kit Deteksi Stunting (GAMA-KiDS) merupakan inovasi alat ukur panjang badan dan deteksi dini stunting bagi anak usia 0-24 bulan (baduta). GAMA-KiDS diharapkan dapat mempermudah kader posyandu balita untuk mengukur panjang badan sekaligus mendeteksi apakah balita tergolong stunting atau tidak.
Ketua penelitian sekaligus ketua Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia (PKGM) FK-KMK UGM, Dr. Siti Helmyati, DCN., M.Kes dalam pengantarnya menyampaikan bahwa workshop ini merupakan rangkaian terakhir proses pelaksanaan dari awal kegiatan webinar dan FGD. Digelar untuk mencapai tujuan agar garam yang ada dimasyarakat ini mampu memperbaiki pola konsumsi masyarakat dan produksi petani garam dapat diserap untuk konsumsi didalam negeri.
Selanjutnya sesi pemaparan Draft Naskah Akademik oleh Dr. Rimawati, S.H., M.Hum, Fakultas Hukum UGM, dalam paparannya disampaikan bahwa berdasarkan kajian akademik ini maka sangat penting untuk melakukan pengaturan batas atas kadar NaCI dalam garam konsumsi beriodium di Indonesia dilihat dari berbagai aspek landasan (landasan filosofis, sosiologis, dan yuridis).
Dr. Siti Helmyati, DCN., M.Kes., selaku Ketua Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia FK-KMK UGM menjadi salah satu narasumber yang membahas mengenai “Mekanisme Dampak Covid-19 terhadap Program Gizi Masyarakat”. Kesimpulan dari paparan beliau dapat diketahui bahwa :
Pelaksanaan DKT berjalan dengan lancar dan kondusif. Hasil dari DKT ini akan kami olah menjadi suatu informasi yang nantinya akan disusun dalam suatu bentuk naskah akademik.
Pelaksanaan DKT berjalan dengan lancar dan kondusif. Hasil dari DKT ini akan kami olah menjadi suatu informasi yang nantinya akan disusun dalam suatu bentuk naskah akademik.
Hari kedua, peserta mendapatkan materi dari 3 pembicara yaitu DR. Dhian P.Dipo (Gizi Masyarakat Kemenkes) mengenai gambaran masalah kesehatan terkait asupan mineral di Indonesia, Prof. Dr. Sunarti, M.Kes. (Departemen Biokimia, FK-KMK UGM) mengenai metabolisme gizi makro (mineral) dalam tubuh, dan Cut Putri Arianie, MD, M.H.Kes (P2PTM Kemenkes) mengenai potensi mineral dalam garam untuk memenuhi kebutuhan mineral masyarakat Indonesia. Dipandu oleh moderator Dr. Siti Helmyati, DCN., M.Kes (UGM).
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang molekuler, penelitian gizi juga telah berkembang pada tingkat molekuler dan gen untuk mengetahui keterkaitan genetika dalam berbagai masalah dan intervensi gizi. perkembangan iptek tersebut juga perlu didukung dengan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan para akademisi dan peneliti di bidang tersebut.Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia FK-KMK UGM mengadakan pelatihan Gizi Molekuler Dasar untuk memfasilitasi para akademisi dan peneliti yang ingin mendalami konsep-konsep dasar dalam bidang Gizi Molekuler. Pelatihan yang dilaksanakan pada hari Kamis, 28 November 2019 tersebut diikuti oleh 18 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.