• UGM
  • IT Center
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia
Universitas Gajah Mada
  • Beranda
    • Kalender Kegiatan
    • Kegiatan Terdekat
    • Berita
    • Konten Edukasi
    • Magang
    • Laporan Tahunan
  • Tentang PKGM
    • Profil
    • Visi dan Misi
    • Struktur Organisasi
    • Peneliti
    • Kontak Kami
  • Kegiatan
    • Penelitian
    • Pengabdian Masyarakat
    • Pelatihan
    • Publikasi
  • Pengalaman Kerjasama
    • Perusahaan
    • Pemerintah
  • LUARAN KEGIATAN
    • Buku dan Modul
    • Video
    • POLICY BRIEF
    • ARTIKEL JURNAL
  • Beranda
  • 2021
  • hal. 2
Arsip:

2021

[PRESS RELEASE] Pelatihan Nutrigenetik 2021

Berita Minggu, 30 Mei 2021

Yogyakarta, Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia (PKGM), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan Gizi Gama menyelenggarakan Pelatihan Intensif Daring dengan tema “Aplikasi Nutrigenetik Bagi Nutrisionis dan Dietisien” pada tanggal 17 Maret 2021 s/d 10 April 2021 (Setiap Hari Rabu & Sabtu) secara daring via Zoom. Acara ini diikuti oleh 54 peserta yang berasal dari institusi Rumah Sakit, Klinik, Perguruan Tinggi, dan Institusi Swasta. Kegiatan berlangsung pukul 09.00 – 11.00 WIB untuk setiap pertemuannya dengan menghadirkan narasumber Harry Freitag Luglio Muhammad, S.Gz, M.Sc, RD selaku Founder Gizi Gama dan Dosen Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK UGM.

Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk memberikan pelatihan mengenai aplikasi nutrigenetik bagi nutrisionis dan dietisien dan memberikan informasi mengenai personalized recommendation untuk zat gizi makro dan mikro. Dalam kelas ini terdapat 7 topik bahasan yaitu 1) Introduction to Nutrigenetics: Konsep pemanfaatan data genetik untuk penatalaksanaan gizi dan dietetik; 2) Personalized recommendation  untuk Protein dan Energi; 3) Personalized recommendation  untuk Lemak (saturated fat, Omega 3, MUFA); 4) Personalized recommendation  untuk Karbohididrat (Indeks Glikemik, laktosa, gluten & kopi); 5) Personalized recommendation  untuk Vitamin A, B dan C; 6) Personalized recommendation  untuk Vitamin D dan E; dan 7) Personalized recommendation  untuk zat besi, kalsium dan natrium.

Topik pembahasan yang sangat menarik serta penjelasan yang secara gamblang oleh narasumber yang sudah ahli dalam bidang nutrigenetik sehingga penyampaian materi mudah dipahami oleh peserta. Antusiasme dan semangat para peserta menambah warna dalam kelas ini. Banyak sekali pertanyaan yang diajukan oleh para peserta dan umpan balik dari narasumber sehingga dalam pelatihan ini terdapat diskusi 2 arah. Menariknya lagi dalam kelas ini juga dijelaskan situs-situs mana saja yang bisa digunakan untuk update atau mencari informasi terbaru mengenai nutrigenetik.

“Semoga materi yang disampaikan dapat bermanfaat dan bisa memberikan perubahaan baik personal maupun dalam pelayanan gizi untuk kedepannya. Harapannya kita sebagai bangsa bisa berkembang tidak hanya dalam pelayanan kesehatan tetapi juga dalam industry biotech, tidak hanya pada orang-orang dengan high income,  tapi juga pada orang dengan middle income serta orang-orang yang aware terhadap kesehatan semakin meningkat” ungkap Harry Freitag.

Sampai berjumpa pada pelatihan-pelatihan selanjutnyaaa 🙂

 

[PRESS RELEASE] Pre-Course Nutrigenetik 2021

Berita Jumat, 28 Mei 2021

Yogyakarta, Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia (PKGM), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan Gizi Gama menyelenggarakan Pre-Course Nutrigenetik dengan tema “Mengenal Nutrigenetik dan Bagaimana Mengaplikasikannya pada Pelayanan Gizi/Dietetik” pada Sabtu, 6 Maret 2021 pukul 09.00 – 11.00 WIB secara daring via zoom dan live streaming youtube. Acara ini bersifat gratis dan terbuka untuk umum, serta diikuti oleh ±200 peserta. Kegiatan berlangsung pukul 09.00 – 11.00 WIB dengan menghadirkan narasumber Harry Freitag Luglio Muhammad, S.Gz, M.Sc, RD selaku Founder Gizi Gama dan Dosen Departemen Gizi FK-KMK UGM.

Pelatihan ini dilakukan untuk mengawali rangkaian pelatihan Nutrigenetik yang berlangsung pada tanggal 17 Maret – 10 April 2021. Dengan adanya Pre-Course ini diharapkan peserta dapat mempersiapkan pelatihan mendatang dengan lebih baik. Acara dibuka oleh Dr. Siti Helmyati, DCN., M.Kes sebagai Ketua Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia, FK-KMK UGM.

Pertemuan kali ini membahas 4 hal yaitu 1) Mengenai sejarah awal mula penelitian terkait nutrigenetik, bagaimana kemudian para ahli mempunyai konsep bahwa apa yang kita makan itu memang dapat berdampak pada kesehatan kita, akan tetapi respon seseorang terhadap makanan bisa berbeda-beda karena hal ini dipengaruhi oleh faktor genetik, 2) Konsep Nutrigenetik, 3) Penyedia Pelayanan Personalized Nutrition, dan 4) Beberapa contoh kasus atau hasil penelitian yang dilakukan di UGM yang dapat mendukung model pelayanan gizi berbasis genetik.

“Bidang ilmu gizi merupakan bidang yang terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi di bidang kedokteran dan kesehatan. Sudah saatnya kita melangkah memasuki era baru di mana gizi ini dapat menggunakan teknologi yang sudah ada yaitu teknologi genetik dan bagaimana kita dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kita sebagai ahli gizi. Pertemuan ini salah satu cara agar kita dapat menyongsong era di mana pemahaman mengenai genetik ini dapat membantu pelayanan gizi yang lebih baik” ungkap Harry Freitag.

 

Sampai berjumpa pada pelatihan-pelatihan selanjutnyaaa 🙂

[HARI RAYA] Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H

Berita Senin, 17 Mei 2021

Segenap Keluarga Besar Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia (PKGM) FK-KMK UGM mengucapkan “Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H”

Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon maaf lahir dan batin semuaa 🙂

Semoga Allah SWT selalu melimpahkan banyak keberkahan pada kita semua. Amin.

 

#idulfitri1442h #eidmubarak

[SECOND ANNOUNCEMENT]-KESEMPATAN MAGANG DI PKGM

BeritaInformasi Rabu, 5 Mei 2021

Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia FK-KMK UGM membuka kesempatan magang! Terbuka untuk Umum!

Persyaratan

  • Minimal pendidikan S1 Kesehatan/Kesehatan Masyarakat/Gizi
  • Memiliki kemampuan/Pengalaman melakukan pengukuran antropometri (minimal BB,TB)
  • Mampu bekerja dalam tenggat waktu
  • Jujur, ulet, komunikatif
  • Memiliki kemauan belajar dan mudah beradaptasi
  • Diutamakan domisili Jogja atau sedang tinggal di Jogja
  • Memiliki kemampuan tulis dan verbal dalam Bahasa Inggris adalah nilai plus

Kegiatan yang akan dilakukan

  • Mengembangkan rencana proyek dan media publikasi
  • Melakukan koordinasi dengan staf peneliti di PKGM dan responden
  • Kegiatan cukup fleksibel, dapat dilakukan secara daring dan luring
  • Membantu sebagai asisten peneliti untuk penelitian (on going) :
  1. Penelitian mengenai edukasi gizi terhadap kepercayaan diri orangtua balita
  2. Evaluasi penerimaan dan toleransi balita terhadap produk makanan baru berbasis protein nabati

Keuntungan yang akan diperoleh

  • Menambah pengalaman, relasi, dan memperkaya CV
  • Dilibatkan dalam proyek yang dilaksanakan oleh PKGM
  • Belajar dalam hal manajemen proyek

Segera daftarkan diri Anda melalui: http://bit.ly/PendaftaranAsistenPKGM

BATAS WAKTU: 31 MEI 2021

*Hanya pelamar yang sesuai kriteria akan dihubungi lebih lanjut oleh panitia untuk seleksi tahap berikutnya.

Kami tunggu partisipasi teman-teman!

Poster Anemia dan Stunting

EdukasiPoster Kamis, 22 April 2021

Tahukah Anda?

Status kesehatan ibu merupakan salah satu determinan pada kejadian stunting. Anemia pada masa kehamilan memberikan dampak signifikan terhadap status kesehatan anak dan meningkatkan resiko stunting. Oleh karena itu, upaya pencegahan anemia pada kehamilan sebaiknya dilakukan sejak dini, bahkan sebelum seseorang mengandung atau merencanakan kehamilan. Pencegahan dan penanganan anemia pada remaja berperan penting menurunkan risiko anemia pada masa kehamilan. Informasi lebih lanjut mengenai anemia defisiensi gizi dan stunting dapat dilihat melalui poster berikut:

Gambar 1. Poster Anemia Defisiensi Gizi                        Gambar 2. Poster Stunting

 

Sumber:
Beal, T., Tumilowicz, Al., Sutrisna, A., Izwardy, D., & Neufeld, L.M. (2018) A Review of Child Stunting Determinants in Indonesia. Maternal & Child Nutrition, 14(4): e12617.
Iftikhar, A., Bari, A., Zeeshan, F., Jabeen, U., Masood, Q., & Rathore, A.W. (2018) Maternal Anemia and its Impact on Nutritional Status of Children under the Age of Two Years. Biomedical Journal of Scientific & Technical Research, 5(3), pp. 4519-4522.
UNICEF (2019) Indonesia Maternal Nutrition Framework for Action. [Online] Available from: unicef.org [Accessed: 1 April 2021].

 

Penulis: Fairuz Khairunnisa Anasyua & Stefanie Budi Astuti

Pantau Berat Badan Selama Pandemi

Edukasi Minggu, 11 April 2021

Malnutrisi merupakan kondisi kekurangan, kelebihan, atau ketidakseimbangan energi dan/atau asupan gizi. Secara garis besar, malnutrisi terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu gizi kurang dan gizi lebih. Memantau berat badan secara rutin merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan berat badan normal dan mencegah malnutrisi.

IMT atau indeks massa tubuh merupakan salah satu indikator status gizi orang dewasa. Berdasarkan standar Asia Pasifik, IMT dikategorikan menjadi:

IMT Kategori
<18.5 Berat badan kurang/ kurus
18.5-22.9 Normal
23-24.9 Berat badan lebih
≥25 Obesitas

Berdasarkan WHO, obesitas merupakan kondisi akumulasi lemak berlebih yang dapat meningkatkan risiko komorbid dan meningkatkan risiko mortalitas. Kondisi komorbid dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang. Risiko komorbid tersebut di antaranya:

  • penyakit kardiovaskuler,
  • gangguan pencernaan,
  • diabetes mellitus tipe 2,
  • gangguan pernapasan,
  • gangguan tidur, dan
  • gangguan psikologi.

Penurunan berat badan pada pasien yang mengalami obesitas dapat meningkatkan kesehatan dan menurunkan risiko perkembangan penyakit komorbid secara signifikan. Penurunan berat badan yang dianjurkan adalah 0.5-1 kg/minggu. Penurunan berat badan ekstrim tidak dianjurkan karena dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti pembentukan batu empedu, dehidrasi, penurunan massa otot, gangguan metabolisme, dan defisiensi mikronutrien.

Sama halnya dengan obesitas, gizi kurang juga dapat menyebabkan masalah kesehatan dan peningkatan risiko mortalitas, terutama pada bayi dan anak. Gizi kurang dapat meyebabkan keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan anak. Gizi kurang juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lain, seperti:

  • rendahnya massa otot dan massa bebas lemak,
  • penurunan sistem imun dan peningkatan risiko infeksi penyakit,
  • penurunan massa tulang,
  • anemia,
  • defisiensi vitamin,
  • gangguan kesuburan dan masalah kehamilan,
  • masalah pencernaan,
  • penyembuhan luka yang lama,
  • gangguan psikologi, dan
  • gangguan tidur.

 

Sumber:

Karmacharya, P., Shrestha, G.L., Singh, S., & Shrestha, O.K. (2019) Relation of Waist Hip Ratio and BMI with the Vital Capacity. Journal of Chitwan Medical College, 9(29), pp. 51-55

Kementerian Kesehatan RI (2014) Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Sharon, M.F. (2017) Obesity: Risk Factors, Complications, and Strategies for Sustainable Long-Term Weight Management. Journal of the American Association of Nurse Practitioners, 29(Suppl 1), pp. S3-S14.

Uzogara, S.G. (2016) Underweight, the Less Discussed Type of Unhealthy Weight and Its Implications: A Review. American Journal of Food Science and Nutrition Research, 3(5), pp. 126-142.

World Health Organization (2020) Malnutrition. [Online] Available at: https://www.who.int/news-room/q-a-detail/malnutrition [Accessed: March 31, 2021].

 

Penulis: Stefanie Intan Budi Astuti

Aktivitas Fisik Selama Pandemi

Edukasi Minggu, 11 April 2021

Dalam kondisi pandemi, aktivitas sosial dibatasi. Banyak orang bekerja dari rumah, sehingga aktivitas fisik sehari-hari menjadi minim. Misalnya, hanya duduk selama berjam-jam di depan komputer atau laptop. Padahal, aktivitas fisik perlu dilakukan minimal 30 menit, rutin 3-5 kali dalam seminggu (Kementerian Kesehatan, 2020).

Menurut Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat (2020) aktivitas fisik, termasuk berolahraga, berfungsi untuk:

  1. Mengurangi kecemasan
  2. Mengendalikan stres
  3. Mengendalikan kadar kolesterol
  4. Memperbaiki kelenturan sendi dan kekuatan otot
  5. Meningkatkan daya tahan dan sistem kekebalan tubuh

Kita perlu rutin melakukan aktivitas fisik untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mempertahankan berat badan ideal, dan mencegah kegemukan (Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat, 2020). Dalam melakukan aktivitas sehari-hari selama pandemi, kita perlu melakukan peregangan setiap dua jam sekali selama 10-15 detik. Selain itu, kita juga perlu rutin minum air putih untuk menghindari terjadinya dehidrasi dan menghindari merokok (Abdulloh, 2020)

Dalam berolahraga selama pandemi, menurut Abdulloh (2020) terdapat prinsip umum yang harus diterapkan, yaitu:

  1. Frekuensi (minimal 2-3x per minggu)
  2. Durasi (minimal 30-45 menit)
  3. Intensitas (disarankan intensitas sedang)
  4. Tipe (aerobik, latihan kekuatan otot, latihan fleksibilitas)

Dalam berolahraga selama pandemi, beberapa hal yang dapat kita lakukan yaitu berjalan kaki atau lari di sekitar rumah, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan serta menonton dan mengikuti video olahraga. Tidak dianjurkan berolahraga dengan intensitas tinggi karena dapat menurunkan  kekebalan  dan meningkatkan  risiko  infeksi  pernapasan Tidak dianjurkan pula berolahraga yang melibatkan kontak fisik dengan orang lain, seperti basket, sepak bola, dan bola voli (Elysia, 2020).

Beberapa contoh olahraga yang dianjurkan selama pandemi adalah latihan aerobik, latihan kekuatan otot, dan latihan angkat beban. Latihan aerobik contohnya jalan cepat, menari, dan lompat tali. Latihan kekuatan otot contohnya squat, push-up, dan sit-up. Latihan angkat beban dapat digunakan menggunakan alat ataupun tubuh. Selain itu, pilates, yoga, dan senam juga menjadi pilihan olahraga yang banyak dilakukan selama pandemi (Setyaningrum, 2020)

Selain olahraga, aktivitas fisik yang dapat kita lakukan adalah berjalan kaki minimal 10.000 langkah per hari, melakukan pekerjaan rumah tangga yang menggerakkan otot, berkebun, dan naik-turun tangga (Yuliana, 2020). Untuk mendukung aktivitas fisik yang kita lakukan, kita perlu beristirahat yang cukup dan teratur, selama 6-8 jam per hari. Selain itu, kita juga perlu berjemur selama minimal 15 menit per hari. Ketika berjemur, sebaiknya kita menggunakan baju yang berwarna terang, topi dan kacamata, serta sunblock (Kementerian Kesehatan, 2020).

 

Sumber:

Abdulloh, I., N., 2020. Kesalahan Olahraga Saat Pandemi COVID-19. URL: https://www.uny.ac.id/sites/www.uny.ac.id/files/u10/kesalahan%20olga.pdf. Diakses pada tanggal 26 Maret 2021.

Elysia, V. 2020. Peran Gizi dalam Mengantisipasi Pandemi Covid-19. URL: https://fk.ugm.ac.id/peran-gizi-dalam-mengantisipasi-pandemi-covid-19-2/. Diakses pada tanggal 26 Maret 2021.

Kementerian Kesehatan. 2020. Panduan Gizi Seimbang pada Masa COVID-19. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat. 2020. Menjaga Tetap Sehat dan Bugar di Masa Pandemi dengan Gizi Seimbang. URL: https://kesehatan.jogjakota.go.id/berita/id/214/menjaga-tetap-sehat-dan-bugar-di-masa-pandemi-dengan-gizi-seimbang/. Diakses pada tanggal 26 Maret 2021.

Setyaningrum, D.A.W., 2020. Pentingnya olahraga selama pandemi COVID-19. Jurnal Biomedika dan Kesehatan, 3(4), pp.166-168.

Yuliana, Y., 2020. Olahraga yang Aman di Masa Pandemi COVID-19 untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh. Jurnal Bali Membangun Bali, 1(2), pp.103-110.

 

Penulis: Fairuz Khairunnisa Anasyua

Perilaku Hidup Bersih Selama Pandemi

Edukasi Minggu, 11 April 2021

Penyakit infeksi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi status gizi seseorang, baik anak-anak maupun orang dewasa. Status gizi memiliki pengaruh terhadap system kekebalan tubuh dan proses penyembuhan. Seseorang dengan status gizi yang kurang atau bahkan buruk lebih berisiko terkena berbagai macam penyakit dan waktu penyembuhannya cenderung lebih lambat. Seseorang yang terjangkit penyakit infeksi membutuhkan lebih banyak asupan zat gizi, tetapi memiliki masalah yaitu mengalami penurunan nafsu makan. Hal ini dapat menyebabkan penurunan berat badan dan perburukan status gizi (Putri,2015).

Penyakit infeksi juga menjadi salah satu masalah kesehatan yang cukup sering terjadi di berbagai negara berkembang termasuk di Indonesia. Salah satu penyebab dari terjadinya penyakit infeksi karena penerapan perilaku hidup bersih dan sehat yang masih kurang di lingkungan keluarga atau rumah. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sendiri merupakan perilaku Kesehatan yang dilakukan dengan kesadaran sehingga anggota keluarga dapat menolong dirinya dalam bidang Kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan di masyarakat. Penerapan PHBS juga merupakan upaya untuk menularkan pengalaman mengenai perilaku hidup sehat melalui individu, kelompok ataupun masyarakat dengan berbagai jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi (Depkes, 2011). Secara luas PHBS meliputi gerakan untuk membiasakan diri dalam melakukan perilaku hidup sehat. Selama pandemi ini, perilaku hidup bersih sudah menjadi suatu keharusan untuk meminimalisir risiko terinfeksi COVID-19. Tidak hanya itu, perilaku hidup bersih juga dapat mencegah kita terinfeksi penyakit menular lainnya. Dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, status gizi dan kesehatan kita akan senantiasa terjaga.

Untuk itu kita perlu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat selama masa pandemic ini untuk mencegah berbagai penularan dari penyakit infeksi. Perilaku yang perlu kita terapkan menurut WHO (2021) antara lain:

  1. Mencuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir secara berkala
  2. Menggunakan masker dengan benar
  3. Menghindari menyentuh bagian atau area wajah
  4. Menutup mulut dan hudung menggunakan tisu atau bagian dalam siku letika sedang batuk atau bersin
  5. Membersihkan dan mendisinfektankan permukaan yang sering dipegang, seperti gagang pintu, meja, kursi, ponsel, saklar lampu
  6. Menjaga jarak dan menghindari kerumunan
  7. Memastikan sirkulasi udara yang baik

Salah satu perilaku hidup bersih dan sehat yang perlu kita lakukan yaitu cuci tangan. Mencuci tangan perlu dilakukan setelah batuk atau bersin, setelah menggunakan toilet, setelah berpergian dari luar, sebelum menyiapkan makanan, sebelum makan, dan ketika merasa tangan kotor. Berikut langkah cuci tangan dengan baik menurut WHO (2009):

(panduan mencuci tangan menggunakan hand sanitizer)

(panduan mencuci tangan dengan air dan sabun)

Selain itu, perilaku hidup bersih dan sehat dapat dilakukan dengan melakukan penanganan bahan makanan secara baik supaya makanan yang kita konsumsi terjamin kebersihannya. Berikut berbagai cara penanganan bahan makanan sebagai wujud perilaku hidup bersih dan sehat, menurut United Nations Children’s Fund (2020) antara lain:

  • Mencuci tangan sebelum memegang dan mempersiapkan makanan
  • Membedakan talenan daging dan ikan mentah dengan sayur dan buah0buahan untuk mencegah kontaminasi silang
  • Mencuci bahan makanan terutama buah dan sayur dengan air bersih yang mengalir
  • Mengolah bahan makanan dengan suhu yang sesuai
  • Menimpan makanan yang mudah rusak di kulkas cek tanggal kadaluarsanya secara berkala
  • Menggunakan peralatan masak dan peralatan makan yang bersih dan kering
  • Memindahkan makanan dari luar rumah ke piring yang bersih
  • Membuang kemasan makanan dalam tempat sampah yang tertutup
  • Membersihkan kaleng dengan lap pembungkus makanan dengan bersih sebelum dibuka

 

Sumber:

Departemen Kesehatan RI (2011) Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jakarta:Depkes RI

Kementerian Kesehatan RI (2014) Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Putri, M. S., Kapantow, N., & Kawengian, S. (2015). Hubungan antara riwayat penyakit infeksi dengan status gizi pada anak batita di Desa Mopusi Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow. eBiomedik, 3(2).

United Nations Children’s Fund (2020) Cleaning and Hygiene Tips to Help Keep the COVID-19 Virus Out of Your Home. [Online] Available at: https://www.unicef.org/ [Accessed: April 1, 2021].

World Health Organization (2021) Coronavirus Disease (COVID-19) Advice for the Public. [Online} Available at: https://www.who.int/ [Accessed: April 1, 2021]

World Health Organization [2009) Hand Hygiene: Why, How & When? [Online] Available at: https://www.who.int/ [April 1, 2021]

 

Penulis: Fina Cahya Hasanah

Konsumsi Makanan Beragam Selama Pandemi

Edukasi Minggu, 11 April 2021

Mengkonsumsi makanan yang beragam sangat kita perlukan karena tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung zat gizi lengkap kecuali ASI. Sebagai contoh, nasi yang merupakan sumber utama kalori, tetapi miskin vitamin dan mineral; sayuran dan buah-buahan pada umumnya kaya akan vitamin, mineral dan serat, tetapi miskin kalori dan protein; ikan merupakan sumber utama protein tetapi sedikit kalori. Maka dari itu mengkonsumsi makanan yang beragam merupakan hal yang mutlak kita perlukan untuk menjaga tubuh kita tetap sehat.

Dalam prinsip mengkonsumsi makanan yang beragam, proporsi makanan yang dikonsumsi juga harus diperhatikan agar seimbang, dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan dilakukan secara teratur. Aneka ragam makanan dalam gizi seimbang ditunjukkan secara jelas pada tumpeng gizi seimbang. Tumpeng gizi seimbang terdiri dari beberapa potongan tumpeng, yaitu satu potongan besar, dua potongan sedang, dua potongan kecil dan di puncak terdapat potongan terkecil. Luasnya potongan tumpeng menunjukkan porsi makanan yang harus dikonsumsi setiap orang per hari.

Tahukah kamu mengkonsumsi makanan yang beragam juga sangat bermanfaat bagi tubuh di saat masa pandemi seperti ini. Berbagai zat gizi yang terkandung dalam berbagai makanan yang kita konsumsi memiliki manfaat untuk meningkatkan imunitas kita dalam menghadapi pandemi ini. Berikut cara mudah mengetahui manfaat makanan yang kita konsumsi berdasarkan warnanya:

  1. Buah
    1. Buah Berwarna merah mengandung banyak vitamin C dan zat flavonoid. Buah berwarna merah bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol darah dan menjaga kesehatan liver. Contoh buah : apel, tomat, anggur dll
    2. Buah berwarna kuning dan oranye mengandung banyak vitamin A dan karoten. Zat ini bermanfaat untuk meningkatkan penglihatan, selain itu juga mengandung banyak antioksidan yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Contoh buah : pisang, jeruk, pepaya, mangga, dll
    3. Buah berwarna hijau memliki berbagai macam vitamin yang bmanfaat untuk meningkatkan imunitas tubuh dan menghambat pertumbuhan sel kanker. Contoh buah: Apel malang, anggur hijau, melon, dll
    4. Buah berwarna ungu dan biru apabila warnanya semakin gelap maka kandungan vitaminnya semakin banyak, buah ini bermanfaat menjhaga kesehatan jantung, pembuluh darah, dan menghambat pertumbuhan sel kanker. Contoh buah : Delima, ubi ungu, blueberry, dll
  2. Sayur
    1. Sayur berwarna hijau adalah sumber karoten yang baik untuk antioksidan. Semakin hijau warnanya maka semakin banyak kandungan karoten, vitamin C, asam folat, dan mineral di dalamnya. Contoh sayur : daun singkong, sawi hijau, bayam, buncis, dll
    2. Sayur berwarna ungu mengandung banyak antioksidan dan vitamin. Warna ungu alami bermanfaat untuk meningkatkan imunitas, melindungi kerusakan otak, dan meningkatkan produksi sel darah merah dan putih. Contoh sayur : terong ungu, kol ungu, dll
    3. Sayur berwarna kuning dan oranye mengandung berbagai vitamin dan antioksidan. Sayuran ini bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan indera englihatan. Contoh sayur : wortel, labu kuning, jagung, dll
    4. Sayur berwarna merah mengandung antioksidan yang bermanfaat untuk melindungi pembuluh darah, kesehatan jantung, dan mencegah kanker. Contoh sayur : Bayam merah dan lobak merah
    5. Sayur berwarna putih merupakan sayuran yang tidak berpigmen namun tetap memberikan manfaat bagi tubuh. Sayuran ini mengandung vitamiun E, kalsium, dan zat allicin yang dapat mengontrol kadar kolestertol, tekanan darah, dan menghambat pertumbuhan sel kanker. Contoh : Tauge, bunga kol, sawi putih, dll

 

Daftar Pustaka

Kementerian Kesehatan. 2014. Panduan Gizi Seimbang. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan. 2020. Panduan Gizi Seimbang pada Masa COVID-19. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat. 2020. Menjaga Tetap Sehat dan Bugar di Masa Pandemi dengan Gizi Seimbang. URL: https://kesehatan.jogjakota.go.id/berita/id/214/menjaga-tetap-sehat-dan-bugar-di-masa-pandemi-dengan-gizi-seimbang/. Diakses pada tanggal 26 Maret 2021.

 

Penulis: Dwiki Rendy Dolado

KESEMPATAN MAGANG

BeritaInformasi Senin, 5 April 2021

Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia membuka kesempatan magang kepada alumni Program Studi S1 Gizi Kesehatan, FK-KMK, Universitas Gadjah Mada

Persyaratan

  • Alumni FK-KMK UGM
  • Mampu bekerja dalam tenggat waktu
  • Jujur, ulet, komunikatif
  • Memiliki kemauan belajar dan mudah beradaptasi
  • Diutamakan domisili Jogja atau sedang tinggal di Jogja
  • Memiliki kemampuan tulis dan verbal dalam Bahasa Inggris adalah nilai plus

Kegiatan yang akan dilakukan

  • Mengembangkan rencana proyek dan media publikasi
  • Melakukan koordinasi dengan staf peneliti di PKGM dan responden
  • Kegiatan cukup fleksibel, dapat dilakukan secara daring dan luring
  • Membantu sebagai asisten peneliti untuk penelitian (on going) :
  1. Penelitian mengenai edukasi gizi terhadap kepercayaan diri orangtua balita
  2. Evaluasi penerimaan dan toleransi balita terhadap produk makanan baru berbasis protein nabati

Keuntungan yang akan diperoleh

  • Menambah pengalaman, relasi, dan memperkaya CV
  • Dilibatkan dalam proyek yang dilaksanakan oleh PKGM
  • Belajar dalam hal manajemen proyek

Segera kirim CV dan portofolio melalui email ch2n.fk@ugm.ac.id

BATAS WAKTU: 31 MEI 2021

*Hanya pelamar yang sesuai kriteria akan dihubungi lebih lanjut oleh panitia untuk seleksi tahap berikutnya.

Kami tunggu partisipasi teman-teman!

123

Berita Terkini

  • Daftar Sekarang! SPORTIFITNESS 10: Short Course & Workshop Sport and Wellness Nutrition Gizi Olahraga Prestasi Level 1 (Basic)
    09/09/2025
  • Peneliti PKGM UGM Angkat Isu Pangan Berkelanjutan di Forum Gizi Dunia
    03/09/2025
  • Siswa SMPIT LHI Banguntapan Dilatih Jadi Content Creator Muda
    26/08/2025
Universitas Gadjah Mada

Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia (PKGM)
(Center for Health and Human Nutrition/CH2N)

Gd Litbang FK-KMK Lt.3, Jalan Medika No.1, Sendowo, Sinduadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
Telp./Faks. (0274) 547775
Email: ch2n.fk@ugm.ac.id

© PKGM-FKKMK UGM 2021

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY