Departemen Gizi Kesehatan bersama Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM didukung oleh BKKBN DIY menyelenggarakan kegiatan Launching dan Urun Rembug BERANTING #1 (Bersatu Atasi Stunting) secara online melalui Zoom Meeting. Kegiatan Urun Rembug pertama ini mengangkat tema “Penguatan Kolaborasi Pentahelix dalam Aksi Konvergensi Stunting di DI Yogyakarta” yang bertujuan untuk menjalin komunikasi konstruktif dan mengoptimalkan kolaborasi lintas sektor dengan melibatkan unsur pentahelix meliputi akademisi, pemerintah, komunitas, media, dan dunia usaha.
Sebagaimana disampaikan oleh Dr. Lily Arsanti, STP, MP dalam sambutannya, dengan payung pentahelix harapannya semua unsur baik akademisi, pemerintah, komunitas, media, dunia usaha, dan masyarakat dapat saling bekerja sama dalam mengoptimalkan pelaksanaan program penanganan stunting sehingga dapat mencapai target penurunan prevalensi stunting di DIY.
Kegiatan Urun Rembug BERANTING ini turut menghadirkan narasumber – narasumber yang berkompeten di bidangnya yakni: Bapak Doddy Bagus Jatmiko, SE, Akt, CA, dari BAPPEDA DIY; Ibu Rizki Andini, S.Gz, Mhlth & IntDev dari Yayasan Cipta; Ibu Dr. Siti Helmyati, DCN, M.Kes selaku Ketua POKJA Stunting; Ibu Mutiara Tirta Prabandari Lintang Kusuma, PhD selaku koordinator PT Peduli Stunting DIY; dan Ibu Maria Wigati, MPH selaku koordinator Jogja BERANTING serta dimoderatori oleh Ibu Digna Niken Purwaningrum, MPH, PhD.
“Sedoyo dipungatosaken, kemitraan dan sinergi yang konvergen menjadi kunci keberhasilan dalam tercapainya tujuan utama tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, dan berkurangnya kesenjangan. Dengan adanya kerja kolaboratif yang sinergis antar stakeholder diharapkan dapat memberikan daya ungkit dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan semboyan SDGs “No One Left Behind” atau “Tak Seorangpun Terlewatkan,” ungkap Bapak Doddy Bagus Jatmiko, SE, Akt, Ca dalam paparannya.
Menurut Advocacy Officer Yayasan Cipta, Ibu Rizki Andini S.Gz, Mhlth & IntDev, dengan adanya pelibatan lintas sektor sejak awal pendampingan dapat mendorong munculnya local champions atau mitra kunci di daerah serta menguatkan sense of ownership yang akan memunculkan komitmen untuk memberikan kinerja terbaik dan memberikan dampak positif dalam mendorong perilaku perubahan masyarakat dan mendorong advokasi isu-isu stunting.
Tentunya perguruan tinggi memiliki peranan penting dalam menjawab tantangan-tantangan global termasuk tantangan dalam pelaksanaan konvergensi stunting. Sebagaimana disampaikan oleh Ketua Pokja Stunting FK-KMK UGM, Dr. Siti Helmyati, DCN., M.Kes, Perguruan Tinggi merupakan suatu ekosistem yang kaya akan pengetahuan, penelitian, pengkajian, dan inovasi yang dapat menjawab isu global. Beliau menekankan bahwa Perguruan Tinggi tidak hanya sebagai pusat pendidikan dan penelitian, tetapi juga berkontribusi terhadap lingkungan sekitar. Pendidikan, penelitian, dan pengabdian harus saling bersinergi dalam kerangka pentahelix, sehingga hasil penelitian dan pengkajian yang dilakukan oleh perguruan tinggi dapat dianalisis dan direkontekstualisasi untuk membentuk suatu rekomendasi yang sesuai dengan keadaan lokal dan diharapkan dapat menghasilkan evidence-based decisions on nutrition policy and programming.
Koordinator Perguruan Tinggi Peduli Stunting Provinsi DIY, Ibu Mutiara Kusuma, PhD, menekankan bahwa keberhasilan kolaborasi pentahelix adalah keterlibatan seluruh komponen masyarakat. Pemerintah daerah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media memiliki perannya masing – masing yang turut memiliki andil besar dalam upaya pengendalian stunting. Tentunya, penurunan egosektoral sangat penting agar tercipta komunikasi yang sinergis dan harmonis.
Puncak kegiatan Urun Rembug #1 adalah launching forum Perguruan Tinggi dan Mahasiswa Peduli Stunting yang disampaikan oleh Ibu Maria Wigati, MPH selaku koordinator acara dan Tim Pendamping dari UGM. Dengan adanya forum yang dinamakan BERANTING ini, diharapkan dapat menguatkan akar yang akan menumbuhkan ranting – ranting yang dapat menjangkau semua pihak dalam komunikasi kerja sama, kolaborasi, dan sinergitas dalam upaya penurunan stunting di Provinsi DIY. Tujuan dibentuknya forum ini adalah untuk memfasilitasi komunikasi antar pihak dalam unsur pentahelix, membangun jejaring lintas lembaga, melaksanakan aktivitas pelatihan dan pengembangan, serta sebagai sarana sosialisasi aktivitas yang terbuka untuk umum.
“Matahari berkolaborasi dengan tanah untuk menumbuhkan bunga di bumi. Bukan untuk mencari siapa yang paling berperan, tetapi bagaimana kita menyesuaikan diri sesuai dengan peran kita masing – masing, saling bekerja sama, bersinergi, dan saling mendukung demi tercapainya penurunan angka stunting di DIY,” pungkas Ibu Maria [Renita].
Penulis: Renita