• UGM
  • IT Center
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia
Universitas Gajah Mada
  • Beranda
    • Kalender Kegiatan
    • Kegiatan Terdekat
    • Berita
    • Konten Edukasi
    • Magang
    • Laporan Tahunan
  • Tentang PKGM
    • Profil
    • Visi dan Misi
    • Struktur Organisasi
    • Peneliti
    • Kontak Kami
  • Kegiatan
    • Penelitian
    • Pengabdian Masyarakat
    • Pelatihan
    • Publikasi
  • Pengalaman Kerjasama
    • Perusahaan
    • Pemerintah
  • LUARAN KEGIATAN
    • Buku dan Modul
    • Video
    • POLICY BRIEF
    • ARTIKEL JURNAL
  • Beranda
  • 2024
  • September
Arsip 2024:

September

Lakukan Tips Ini untuk Mengurangi Sampah Sisa Makanan!

Konten Edukasi Thursday, 26 September 2024

Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2023, sampah sisa makanan menyumbang komposisi sampah terbanyak mencapai 40,91%. Sampah sisa makanan merupakan makanan yang masih layak makan namun terbuang karena tidak dimakan. Sampah sisa makanan ini muncul karena beberapa faktor diantaranya karena penyajian yang berlimpah akibat budaya berlebihan dari masyarakat sehingga makanan tidak dihabiskan dan menimbulkan sampah yang sering disebut “leftover” Penyebab lainnya karena perencanaan makanan yang tidak tepat sehingga menimbulkan sisa makanan seperti yang terjadi pada restoran, katering, hingga supermarket.

Sebagai konsumen kita harus lebih bijak dengan memperhatikan kemungkinan adanya timbulan sampah dari makanan yang kita konsumsi. Berikut ini adalah tips yang bisa kita lakukan untuk mengurangi sampah sisa makanan:

Memulai makan dengan porsi kecil

Tips ini bisa dilakukan ketika kita bisa secara bebas mengatur porsi makan seperti ketika di rumah atau di tempat makan dengan sistem prasmanan atau buffet. Hal ini memungkinkan untuk kita mengambil porsi secara bertahap sesuai dengan kemampuan makan. Apabila porsi pertama sudah habis dan masih ingin makan, kita bisa mengambilnya lagi sesuai kebutuhan.

Masak sendiri makananmu

Memasak sendiri membuat kita bebas menentukan makanan yang sesuai dengan selera, porsi, dan kemampuan masakmu. Namun memasak sendiri terkadang malah menghasilkan porsi yang lebih banyak dibandingkan porsi yang seharusnya kita makan. Hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan tips ini adalah pastikan melakukan persiapan masak yang tepat termasuk menghitung jumlah porsi. Jika dirasa porsi makanan yang dimasak terlalu banyak, kita bisa menyimpannya di dalam kulkas dan mengonsumsinya di lain waktu.

Simpan sisa porsi makanmu yang tidak termakan

Sisa porsi makanan yang tidak tersentuh bisa kita simpan tempat penyimpanan yang aman seperti kulkas untuk dikonsumsi lagi di lain waktu. Kita bisa juga mengolah sisa makanan dengan mencampurkan ke dalam makanan lain. Sisa sayuran bisa digunakan untuk tumisan. Bumbu halus bisa ditambahkan ke dalam sup atau saus. Buah potong bisa diolah kembali menjadi smoothie. Susu yang tidak habis bisa dicampurkan ke kopi.

Hindari waktu snacking berdekatan dengan jam makan utama

Tujuan snacking atau ngemil sebenarnya adalah untuk memenuhi asupan energi tubuh dalam jumlah yang kecil di antara jam makan utama. Ngemil sebaiknya tidak dengan makanan yang berat atau satu porsi lengkap. Ngemil juga tidak dianjurkan dilakukan mendekati jam makan utama baik ketika sarapan, makan siang, atau makan malam. Hal ini untuk menghindari perut merasa kenyang lebih awal sehingga ketika jam makan utama malah tidak antusias untuk menghabiskan makanan. Cobalah untuk mengatur jarak waktu snacking dan makan utama sekitar 2 jam. Contoh kita terbiasa sarapan di jam 7 pagi dan makan siang di jam 12, maka waktu yang pas untuk ngemil adalah pukul 9 hingga 10. 

 

Sumber: Guelph Family Health Study. (2019). Rock What You’ve Got: Recipes for Preventing Food Waste. Guelph Family Health Study

Edukasi Tentang Gizi Seimbang, Anemia, dan Keamanan Pangan di Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ)

Berita Thursday, 26 September 2024

Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia Bersama dengan Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK UGM melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ), Arab Saudi pada 24-25 September 2024. Kegiatan terdiri dari pemberian edukasi tentang gizi seimbang, anemia, dan keamanan pangan kepada siswa dan orang tua serta pengukuran status gizi siswa. Kegiatan ini disambut baik oleh pihak SIJ baik guru maupun siswa. Pada kesempatan yang sama tim abdimas PKGM dan Departemen Gizi juga mengunjungi Kantor Konsulat Jendral Republik Indonesia Jeddah.Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat dan mendorong kemitraan PKGM yang lebih luas.

Kegiatan ini mendukung tujuan SDG 17: Kemitraan untuk mencapai tujuan, SDG 3: Kehidupan sehat dan sejahtera, SDG 4: Pendidikan berkualitas, dan SDG 5: kesetaraan gender

Pahami Tentang Sustainable Healthy Diet, makan sehat yang ramah lingkungan.

Konten Edukasi Thursday, 19 September 2024

Apakah pernah terpikir bahwa kebiasaan makan kita selain berdampak pada kesehatan tubuh juga berpengaruh kepada lingkungan? 

Faktanya setiap orang berkontribusi pada dampak yang ditimbulkan oleh sistem pangan kita terhadap bumi. Tetapi kita juga bisa membuat bumi semakin sehat untuk ditinggali, melalui perubahan kecil yang dapat dilakukan pada pola makan. 

Apa itu Sustainable Healthy Diet?

Sustainable healthy diet atau makan sehat berkelanjutan adalah pola makan yang mempromosikan semua dimensi kesehatan dan kesejahteraan individu; memiliki tekanan dan dampak lingkungan yang rendah; dapat diakses, terjangkau, aman dan adil; dan dapat diterima secara budaya (WHO, 2019). Secara sederhana, pola makan berkelanjutan adalah pola makan yang memberikan dampak positif terhadap kesehatan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Pola makan sehat berkelanjutan dilakukan untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan optimal semua individu dan mendukung fungsi dan kesejahteraan fisik, mental dan sosial di semua tahap kehidupan untuk generasi sekarang dan mendatang. Makan sehat dan berkelanjutan berkontribusi untuk mencegah segala bentuk masalah gizi, mengurangi risiko penyakit tidak menular yang berkaitan dengan makan, serta mendukung pelestarian keanekaragaman hayati dan kesehatan bumi.

Berikut adalah hal-hal yang bisa dilakukan agar makan menjadi lebih sehat dan berkelanjutan :

1.Makan lebih banyak sayur dan buah

Sayur dan buah merupakan pilihan makanan yang lebih sehat dan memiliki dampak terhadap lingkungan lebih rendah dibandingkan daging, susu, dan produk pangan olahan. Sebagian besar komponen sayur dan buah bisa dikonsumsi sehingga menghasilkan timbulan sampah yang lebih sedikit. Selain itu sayur dan buah bisa dikonsumsi tanpa harus diolah sehingga mengurangi penggunaan energi.

2.Membatasi konsumsi sumber pangan hewani

Bahan pangan hewani seperti daging adalah sumber protein yang tinggi bagi tubuh. Meskipun demikian, rantai pasokan produk peternakan ternyata menyumbang 14,5% dari emisi gas rumah kaca global. Pola makan berkelanjutan mendorong kita untuk lebih bijak dalam mengonsumsi pangan hewani agar tidak menimbulkan beban masalah lingkungan yang besar.

3.Menanam sendiri sayuran

Kita bisa membuat pilihan sayur yang lebih sehat dari sumber yang tidak tercemar. Menanam sendiri juga bisa mengurangi dampak lingkungan yang disebabkan oleh penggunaan transportasi karena tidak perlu berkendara untuk membeli sayuran.

4.Mengurangi sampah sisa makanan 

Tips untuk mengurangi sampah sisa makanan adalah makan secukupnya dan tidak 

berlebihan, membuat meal planning, atau mengolah kembali sisa makanan yang bisa dimanfaatkan misal untuk makanan ternak atau pupuk organik.

5.Meminimalisir penggunaan plastik kemasan

Plastik menyumbang timbunan sampah terbanyak kedua setelah sisa makanan. Untuk mengurangi penggunan plastik kemasan makanan kita bisa mulai membawa tempat makanan dan minuman/tumbler sendiri ketika sedang bepergian. Jika berbelanja di supermarket sebaiknya menggunakan tas belanja sendiri.

6.Makan pangan lokal sesuai dengan musim

Memilih makanan yang ada di sekitar kita adalah salah satu prinsip makan berkelanjutan karena lebih mudah dijangkau dan menghemat biaya serta energi. 

7.Hindari memilih makanan olahan 

Selain tidak baik untuk kesehatan dan menghilangkan sebagian besar zat gizi dalam 

prosesnya, makanan olahan membutuhkan banyak sumber daya dalam produksi. Biasakan membeli makanan dalam bentuk utuh dan belum diproses, dan mengolah sendiri dengan pengolahan yang sederhana.

8.Makan dengan penuh kesadaran (mindful eating)

Mindful eating berarti menghindari gangguan ketika makan dan fokus melibatkan seluruh indera dan emosi untuk menikmati makanan. Seseorang yang tidak menerapkan mindful eating (mindless eating) dikaitkan dengan masalah kesehatan seperti gangguan kecemasan dan penambahan berat badan karena makan berlebihan. Contoh mindless eating adalah makan sambil mengemudi, sambil bekerja, melihat ponsel.

 

Sumber:

Helmyati dkk. 2024. Mengenal Lebih Dekat Sustainable Healthy Diet, Makan Sehat yang Ramah Lingkungan. Yogyakarta: Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia

Talk Show Gizi dan Kebugaran oleh Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia Bahas Pentingnya Asupan dan Olahraga untuk Cegah Obesitas.

Berita Tuesday, 17 September 2024

Sleman, PKGM – Sabtu, 14 September 2024, Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia (PKGM) FK-KMK UGM menyelenggarakan talk show tentang gizi dan kebugaran yang ditujukan bagi masyarakat umum.

Talk show bertema “Berlari atau Berjalan? Memilih Olahraga Efektif untuk Turunkan Berat Badan” ini dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting dan disiarkan langsung pada kanal YouTube PKGM.

Dalam pembukaannya, Ibu Dr. Siti Helmyati, DCN., M.Kes selaku Ketua PKGM menyampaikan bahwa angka obesitas di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2018 hingga 2023. Ibu Helmyati juga menyebutkan berkembangnya tren “weight loss journey” di media sosial membuat masyarakat lebih aware dengan masalah kelebihan berat badan dan terinspirasi untuk menjalankan pola hidup lebih sehat dengan berolahraga. Melalui talk show ini PKGM membahas fenomena penurunan berat badan pada orang dengan kegemukan atau obesitas melalui pendekatan keilmuan gizi dan olahraga.

Dua narasumber dihadirkan saat talk show. Antara lain Diwyacitta Pahdarina, S.Gz., CSN, seorang sport nutrition advisor yang aktif sebagai konsultan gizi dan kerap membagikan konten tentang gizi kesehatan dan olahraga di instagramnya @pahdarina.ahligizi. Pahdarina mengisi sesi pertama talk show dengan membahas tentang bahaya obesitas dan bagaimana memilih olahraga yang efektif untuk menurunkan berat badan bagi seseorang dengan kelebihan berat badan atau obesitas.

“Olahraga yang efektif adalah olahraga yang paling disukai dan paling bisa dilakukan secara konsisten” ungkapnya.

Pada sesi ini pahdarina juga menjelaskan tentang perbedaan efektivitas berlari dan berjalan kaki. Yang terpenting menurut Pahdarina, bagi seseorang dengan obesitas, penting untuk memastikan olahraga yang aman dengan memilih low-impact exercise agar tidak menimbulkan cidera.

Narasumber lainnya adalah Saskia Fika Ilmiyani, S.Gz., RD, seorang dietisien klinis yang juga aktif sebagai pelari. Saskia mengisi materi tentang cara menyusun gizi yang tepat bagi seseorang pelari dan tips agar mencapai performa maksimal saat berolahraga. Sebagai seseorang yang aktif dalam olahraga berlari, Saskia turut membagikan cerita pengalamannya hingga mampu mencapai personal best.

“Bertemu teman-teman yang memang suka berlari atau gabung di komunitas lari yang sekarang bisa banyak ditemukan” pungkas Saskia, yang turut menekankan pentingnya menemukan lingkungan suportif agar bisa konsisten dalam berolahraga.

Moderator memandu sesi tanya jawab yang cukup aktif. Pertanyaan diajukan oleh para peserta baik dari di zoom maupun kanal YouTube. Pada akhir sesi, moderator membacakan para peserta yang beruntung mendapatkan goodie bag menarik dari panitia dan menutup acara talk show dengan foto bersama.

Kegiatan ini sebagi bentuk komitmen PKGM untuk mendukung tujuan pembagunan berkelanjutan ketiga yaitu menciptakan kesehatan yang baik dan kesejahteraan serta tujuan keempat yaitu mendukung pendidikan bermutu bagi masyarakat. (Kontributor: LA)

Mengenal Istilah Food Loss dan Food Waste dan Situasinya di Indonesia

Konten Edukasi Thursday, 12 September 2024

Organisasi Pangan dan Pertanian atau Food and Agriculture Organization (FAO) menyebutkan bahwa sepertiga dari makanan yang diproduksi untuk konsumsi, berakhir hilang atau terbuang saat proses panen dan konsumsi, yang dikenal dengan istilah food loss dan food waste. Di tingkat global, food loss dan food waste berkontribusi pada 4.4 gigaton emisi gas rumah kaca (FAO, 2015). Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2023, sisa makanan menyumbang kontribusi terbesar sampah dengan persentase mencapai 40,91%, lebih banyak dibandingkan sampah plastik sebesar 19,18%. Selama ini kesadaran masyarakat akan sampah lebih banyak terpusat pada sampah plastik. Sebaliknya, sampah sisa makanan masih dipandang sebelah mata. Padahal sampah sisa makanan memberikan dampak negatif juga terhadap lingkungan.

Apa itu Food Loss dan Food Waste?

Food loss merujuk pada makanan yang hilang di berbagai tahap produksi, pengolahan, penyimpanan, dan distribusi makanan sebelum mencapai tahap konsumsi. Sedangkan food waste adalah sisa makanan masih layak konsumsi yang terbuang sebagai sampah. 

Food Loss dapat terjadi sejak tahap produksi hingga distribusi, seperti hasil panen rusak karena cuaca ekstrem, makanan mengalami kerusakan selama transportasi, penyimpanan yang tidak 

tepat sehingga makanan menjadi tidak layak konsumsi sebelum sampai ke konsumen. Food waste sering ditemukan di tahap konsumsi di akhir rantai pasok makanan, seperti di rumah tangga, restoran, atau supermarket. Ruang lingkup food loss dan food waste dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 1. Ruang Lingkup Food Loss dan Food Waste

Sumber: Bappenas. (2021). Laporan Kajian Food Loss and Waste di Indonesia. Jakarta: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

Penyebab Food Loss dan Food Waste

Penyebab food loss dan food waste berasal dari aspek yang cukup berbeda. Food loss dapat disebabkan karena faktor eksternal manusia seperti kondisi lingkungan, infrastruktur yang buruk, dan praktik manajemen yang tidak efisien selama produksi hingga distribusi. Sedangkan food waste sebagian besar timbul karena faktor internal seseorang seperti konsumen tidak menyukai makanan, mempersiapkan makanan dengan berlebihan, kesadaran yang kurang akan nilai makanan, dan perhatian yang kurang terhadap manajemen sisa makanan. Penyebab food waste lainnya adalah terkait keamanan pangan karena makanan melebihi tanggal kadaluarsa. 

Situasi dan Dampak Food Loss dan Food Waste di Indonesia

Bappenas Republik Indonesia telah merilis Laporan Kajian Food Loss and Waste di Indonesia tahun 2021. Bappenas melaporkan timbulan food loss dan food waste di Indonesia pada tahun 2000-2019 mencapai angka 115-184 kg/kapita/tahun atau rata-rata dalam satu bulan seseorang bisa menghasilkan 9,6-15,3 kg timbulan food lost dan food waste. Dari aspek tahap rantai pasok, timbulan terbesar di temukan di tahap konsumsi. Dari aspek sektor dan jenis pangan, timbulan terbesar terjadi di tanaman pangan kategori padi-padian. Sementara sektor pangan paling tidak efisien adalah tanaman hortikultura, yaitu di kategori sayur-sayuran. 

Dampak yang ditimbulkan dari food loss dan food waste mengancam berbagai aspek kehidupan, tidak hanya lingkungan namun ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dalam rentang waktu 2000 hingga 2019, total emisi timbulan Food loss dan food waste diestimasi mencapai 1.702,9 Mt CO2, ek, dengan rata-rata kontribusi per tahun setara dengan 7,29% emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Indonesia. Kerugian dari timbulan food loss dan food waste tersebut diperkirakan mencapai 213-551 triliun rupiah/tahun atau setara dengan 4-5% PDB Indonesia. Jumlah orang yang dapat diberi makan dari kehilangan kandungan gizi dari food loss dan food waste tahun 2000-2019 adalah sebanyak 61-125 juta orang atau 29, 47% populasi Indonesia. 

Ancaman food loss dan food waste harus disikapi oleh setiap orang dengan lebih bijak dan sadar akan pentingnya menghargai makanan sehingga jumlah kehilangan dan sampah yang dihasilkan dapat ditekan seminimal mungkin. 

 

Sumber:

Helmyati dkk. 2024. Mengenal Lebih Dekat Sustainable Healthy Diet, Makan Sehat yang Ramah Lingkungan. Yogyakarta: Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia

Peneliti dari Pusat Kesehatan Gizi dan Manusia Lakukan Pemaparan Hasil Kajian Beras Fortifikasi

Berita Tuesday, 10 September 2024

Jakarta, PKGM – Selasa, 3 September 2024, Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia (PKGM) FK-KMK UGM melakukan kunjungan ke Perum BULOG Pusat di BULOG Corporate University untuk melakukan presentasi hasil kajian. Tim PKGM diwakilkan oleh Dr. Siti Helmyati, DCN., M. Kes selaku ketua peneliti dan lima anggota lainnya. Turut hadir dari Perum BULOG perwakilan dari Divisi Riset, Perencanaan Strategis, dan Analisis Kebijakan, Divisi Manajemen Mutu, Divisi Penjualan, Divisi Pemasaran dan Pengembangan Bisnis, serta Divisi Pengadaan dan Manajemen Produk. Kegiatan dibuka dan dipandu oleh Bapak Amrullah selaku kepala Pusat Riset, Perencanaan Strategis dan Analisis Kebijakan.

Hasil kajian PKGM dipaparkan oleh Lintang Aryanti, S.Gz. dengan judul “Uji Efikasi Beras Fortivit pada Balita Stunted dan Remaja Putri: Pendekatan pada Remaja Putri dan Balita untuk Mengatasi Malnutrisi”. Di hadapan tim Perum BULOG, Lintang menyampaikan temuan-temuan yang didapatkan dari hasil kajian intervensi pemberian beras fortifikasi “Fortivit” dan efeknya terhadap status gizi balita stunted dan remaja putri. Selain itu, dipaparkan juga analisis keunggulan beras fortifikasi “Fortivit” dan peluang pengembangannya di masa mendatang. Pemaparan diapresiasi dengan baik oleh tim Perum BULOG Pusat dan setiap divisi menyampaikan tanggapan terhadap temuan. Pada kesempatan ini, tim peneliti memberikan beberapa saran dan rekomendasi untuk pengembangan beras fortifikasi berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan.

Hal yang melatar belakangi mengapa kajian ini dilakukan adalah karena stunting masih menjadi isu kesehatan nasional prioritas sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024. Upaya percepatan penurunan stunting digalakkan oleh pemerintah Indonesia dengan pendekatan spesifik dan sensitif, dilaksanakan secara konvergen, holistik, serta multisektor. Meskipun stunting terjadi pada 1000 hari pertama kehidupan, yaitu pada masa kehamilan hingga anak lahir dan berusia 2 tahun, upaya pencegahan harus dilakukan sedini mungkin sejak masa remaja. Di satu sisi, ancaman masalah gizi anemia mengancam remaja putri di Indonesia. Beras masih menjadi komoditas utama makanan pokok masyarakat Indonesia. Sayangnya beras hanya mampu memberikan sumbangsih kalori tetapi rendah zat gizi mikro. Sehingga fortifikasi beras dapat menjadi strategi yang prospektif dalam mengatasi kekurangan gizi mikro untuk masalah anemia dan stunting di Indonesia. 

Kegiatan ini memberikan angin segar dalam penanganan masalah gizi di Indonesia khususnya anemia dan stunting. Tim Perum BULOG Pusat berkomitmen untuk menghasilkan beras fortifikasi yang memiliki nilai gizi unggul namun dapat bersaing di pasar dan diminati oleh masyarakat. Harapannya hasil kajian ini dapat mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan ke 2 dan 3 yaitu menghapus kelaparan dan menciptakan kesehatan serta kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Kerjasama antara PKGM dan Perum BULOG menjadi contoh pentingnya kemitraan antara institusi perguruan tinggi dan lembaga pemerintah guna mendukung pengembangan bisnis berbasis riset.

 

Kontributor: Ulfatul Karomah & Heriski Dwiutami

 

Berita Terkini

  • Daftar Sekarang! SPORTIFITNESS 10: Short Course & Workshop Sport and Wellness Nutrition Gizi Olahraga Prestasi Level 1 (Basic)
    09/09/2025
  • Peneliti PKGM UGM Angkat Isu Pangan Berkelanjutan di Forum Gizi Dunia
    03/09/2025
  • Siswa SMPIT LHI Banguntapan Dilatih Jadi Content Creator Muda
    26/08/2025
Universitas Gadjah Mada

Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia (PKGM)
(Center for Health and Human Nutrition/CH2N)

Gd Litbang FK-KMK Lt.3, Jalan Medika No.1, Sendowo, Sinduadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
Telp./Faks. (0274) 547775
Email: ch2n.fk@ugm.ac.id

© PKGM-FKKMK UGM 2021

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY