Dalam kondisi pandemi, aktivitas sosial dibatasi. Banyak orang bekerja dari rumah, sehingga aktivitas fisik sehari-hari menjadi minim. Misalnya, hanya duduk selama berjam-jam di depan komputer atau laptop. Padahal, aktivitas fisik perlu dilakukan minimal 30 menit, rutin 3-5 kali dalam seminggu (Kementerian Kesehatan, 2020).
Menurut Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat (2020) aktivitas fisik, termasuk berolahraga, berfungsi untuk:
- Mengurangi kecemasan
- Mengendalikan stres
- Mengendalikan kadar kolesterol
- Memperbaiki kelenturan sendi dan kekuatan otot
- Meningkatkan daya tahan dan sistem kekebalan tubuh
Kita perlu rutin melakukan aktivitas fisik untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mempertahankan berat badan ideal, dan mencegah kegemukan (Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat, 2020). Dalam melakukan aktivitas sehari-hari selama pandemi, kita perlu melakukan peregangan setiap dua jam sekali selama 10-15 detik. Selain itu, kita juga perlu rutin minum air putih untuk menghindari terjadinya dehidrasi dan menghindari merokok (Abdulloh, 2020)
Dalam berolahraga selama pandemi, menurut Abdulloh (2020) terdapat prinsip umum yang harus diterapkan, yaitu:
- Frekuensi (minimal 2-3x per minggu)
- Durasi (minimal 30-45 menit)
- Intensitas (disarankan intensitas sedang)
- Tipe (aerobik, latihan kekuatan otot, latihan fleksibilitas)
Dalam berolahraga selama pandemi, beberapa hal yang dapat kita lakukan yaitu berjalan kaki atau lari di sekitar rumah, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan serta menonton dan mengikuti video olahraga. Tidak dianjurkan berolahraga dengan intensitas tinggi karena dapat menurunkan kekebalan dan meningkatkan risiko infeksi pernapasan Tidak dianjurkan pula berolahraga yang melibatkan kontak fisik dengan orang lain, seperti basket, sepak bola, dan bola voli (Elysia, 2020).
Beberapa contoh olahraga yang dianjurkan selama pandemi adalah latihan aerobik, latihan kekuatan otot, dan latihan angkat beban. Latihan aerobik contohnya jalan cepat, menari, dan lompat tali. Latihan kekuatan otot contohnya squat, push-up, dan sit-up. Latihan angkat beban dapat digunakan menggunakan alat ataupun tubuh. Selain itu, pilates, yoga, dan senam juga menjadi pilihan olahraga yang banyak dilakukan selama pandemi (Setyaningrum, 2020)
Selain olahraga, aktivitas fisik yang dapat kita lakukan adalah berjalan kaki minimal 10.000 langkah per hari, melakukan pekerjaan rumah tangga yang menggerakkan otot, berkebun, dan naik-turun tangga (Yuliana, 2020). Untuk mendukung aktivitas fisik yang kita lakukan, kita perlu beristirahat yang cukup dan teratur, selama 6-8 jam per hari. Selain itu, kita juga perlu berjemur selama minimal 15 menit per hari. Ketika berjemur, sebaiknya kita menggunakan baju yang berwarna terang, topi dan kacamata, serta sunblock (Kementerian Kesehatan, 2020).
Sumber:
Abdulloh, I., N., 2020. Kesalahan Olahraga Saat Pandemi COVID-19. URL: https://www.uny.ac.id/sites/www.uny.ac.id/files/u10/kesalahan%20olga.pdf. Diakses pada tanggal 26 Maret 2021.
Elysia, V. 2020. Peran Gizi dalam Mengantisipasi Pandemi Covid-19. URL: https://fk.ugm.ac.id/peran-gizi-dalam-mengantisipasi-pandemi-covid-19-2/. Diakses pada tanggal 26 Maret 2021.
Kementerian Kesehatan. 2020. Panduan Gizi Seimbang pada Masa COVID-19. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat. 2020. Menjaga Tetap Sehat dan Bugar di Masa Pandemi dengan Gizi Seimbang. URL: https://kesehatan.jogjakota.go.id/berita/id/214/menjaga-tetap-sehat-dan-bugar-di-masa-pandemi-dengan-gizi-seimbang/. Diakses pada tanggal 26 Maret 2021.
Setyaningrum, D.A.W., 2020. Pentingnya olahraga selama pandemi COVID-19. Jurnal Biomedika dan Kesehatan, 3(4), pp.166-168.
Yuliana, Y., 2020. Olahraga yang Aman di Masa Pandemi COVID-19 untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh. Jurnal Bali Membangun Bali, 1(2), pp.103-110.
Penulis: Fairuz Khairunnisa Anasyua