Pada Agustus–Desember 2023, Pusat Studi Industri Farmasi dan Teknologi Kesehatan (Pusdi IFTEK) Fakultas Farmasi UGM bekerja sama dengan Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia (PKGM) FK-KMK UGM dan Pemerintah Kabupaten Belu telah melaksanakan kajian analisis program percepatan penurunan stunting di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Tim peneliti kajian diketuai oleh Dr. Siti Helmyati, DCN, M.Kes dan beranggotakan Dr. Apt., Hilda Ismail, M.Si, Farah Faza, S.Gz., M.Gizi., Cut Alima Syarifa, S.Gz., Dietisien, dan dr. Ahmad Watsiq Maula, MPH.
Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi program percepatan penurunan stunting yang telah dilaksanakan di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur serta menganalisis pelaksanaan dan capaian program-program tersebut. Kabupaten Belu memiliki komitmen untuk mendukung tercapainya target RPJMN 2024 yaitu jumlah kasus stunting 14%, sehingga program percepatan penurunan stunting di Kabupaten Belu menjadi penting untuk dikaji lebih lanjut. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan rangkaian kegiatan yang meliputi seminar awal, focus group discussion (FGD), wawancara mendalam, observasi lapangan, dan seminar akhir.
Seminar awal yang berisikan pemaparan materi mengenai stunting dan rencana kajian oleh Dr. Siti Helmyati, DCN serta diskusi dilaksanakan pada Selasa (19/09) di Aula BP4D Kabupaten Belu. Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan OPD, camat, lurah, dan seluruh kepala puskesmas se-Kabupaten Belu. Selanjutnya, pada Rabu–Jumat (20/09-22/09), dilaksanakan FGD dan wawancara mendalam dengan pemangku kebijakan, pelaksana kegiatan, dan masyarakat penerima manfaat serta dilaksanakan pula observasi lapangan di puskesmas dan posyandu, terutama di Kecamatan Lamaknen Selatan, Kecamatan Lasiolat, dan Kecamatan Atambua Barat.
Hasil kajian kemudian dipaparkan oleh Dr. Apt., Hilda Ismail, M.Si dalam seminar akhir yang dilaksanakan pada Senin (11/12) bertempat di Aula BP4D Kabupaten Belu. Kegiatan yang turut dihadiri oleh pimpinan OPD, seluruh kepala puskesmas se-Kabupaten Belu, dan tim penjamin mutu ini dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Pada kegiatan seminar akhir, telah disampaikan pula rekomendasi program dan kebijakan yang dapat diterapkan untuk menunjang percepatan penurunan angka kejadian stunting di Kabupaten Belu.
Dengan diselenggarakannya kajian analisis program percepatan penurunan stunting di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, diharapkan kasus stunting di Nusa Tenggara Timur dan Indonesia dapat berkurang dan kesehatan anak Indonesia dapat menjadi lebih baik lagi!