Sleman, PKGM – Kamis, 8 Agustus 2024, Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia (PKGM) FK-KMK UGM melakukan audiensi daring melalui zoom meeting bersama Bebas Stunting Indonesia. Tim PKGM dihadiri oleh Dr. Siti Helmyati, DCN., M.Kes selaku ketua peneliti dan 4 anggota tim lainnya sedangkan dari Tim Bebas Stunting Indonesia hadir 3 orang yaitu Roosje Kumara R, dr. Tono Rustiano, dan Lenny Marlina.
Audiensi bertujuan untuk penyampaian hasil kajian PKGM terkait Pangan Kebutuhan Medis Khusus (PKMK) dalam pengendalian malnutrisi dan stunting kepada Bebas Stunting Indonesia sebagai NGO yang aktif bergerak membantu menurunkan stunting di pusat maupun daerah.
Kegiatan audiensi dipandu oleh moderator, Gifani Rosili dan diawali dengan sambutan dan perkenalan dari Tim PKGM oleh Ibu Siti Helmyati. Ibu Roosje Kumara dari Bebas Stunting Indonesia turut memperkenalkan tim dan menyampaikan program-programnya yang sedang berjalan. Bebas Stunting Indonesia memiliki kegiatan utama melakukan advokasi berdasarkan hasil hajian.
Hasil kajian PKGM dipaparkan oleh Cut Alima Syarifa, S.Gz., Dietisien. Alima membahas terkait manfaat dan efektivitas biaya penggunaan ONS sebagai PKMK dalam penanganan malnutrisi dan stunting, gambaran penanganan malnutrisi dan stunting dengan PKMK di DIY, gambaran pembiayaan penanganan malnutrisi dan stunting dengan PKMK, dan abstrak protokol studi.
Paparan tersebut ditanggapi dengan baik oleh tim Bebas Stunting Indonesia. Ibu Roosje menyampaikan hasil kajian timnya menunjukkan intervensi PKMK berhasil menurunkan peningkatan status gizi dari pendek menjadi normal sebesar 37,5% dan dari sangat pendek menjadi pendek sebesar 12,8%. Menurut Bu Roosje PKMK menjadi harapan baru dalam penanganan stunting di Indonesia. Namun dalam pelaksanaannya ditemukan masalah pada tingkat kedatangan kontrol pasien. Ditemukan adanya beban biaya yang harus ditanggung oleh pasien penerima PKMK seperti biaya transportasi saat kontrol ke rumah sakit mengingat di daerah lain RS rujukan stunting jumlahnya masih terbatas. Diskusi berjalan dua arah, baik tim PKGM maupun tim Bebas Stunting Indonesia membagikan pengalaman kajian-kajian stunting yang pernah dilakukan.
Kegiatan ini turut mendukung keberhasilan tujuan pembangunan berkelanjutan ke-17 yaitu kemitraan untuk mencapai tujuan. Ibu Siti Helmyati berharap dengan dilaksanakannya audiensi bisa menciptakan kolaborasi antara PKGM dan Bebas Stunting Indonesia di masa mendatang khususnya dalam penanganan masalah stunting di Indonesia.
Kontributor: Lintang Aryanti