Jakarta, PKGM – Selasa, 3 September 2024, Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia (PKGM) FK-KMK UGM melakukan kunjungan ke Perum BULOG Pusat di BULOG Corporate University untuk melakukan presentasi hasil kajian. Tim PKGM diwakilkan oleh Dr. Siti Helmyati, DCN., M. Kes selaku ketua peneliti dan lima anggota lainnya. Turut hadir dari Perum BULOG perwakilan dari Divisi Riset, Perencanaan Strategis, dan Analisis Kebijakan, Divisi Manajemen Mutu, Divisi Penjualan, Divisi Pemasaran dan Pengembangan Bisnis, serta Divisi Pengadaan dan Manajemen Produk. Kegiatan dibuka dan dipandu oleh Bapak Amrullah selaku kepala Pusat Riset, Perencanaan Strategis dan Analisis Kebijakan.
Hasil kajian PKGM dipaparkan oleh Lintang Aryanti, S.Gz. dengan judul “Uji Efikasi Beras Fortivit pada Balita Stunted dan Remaja Putri: Pendekatan pada Remaja Putri dan Balita untuk Mengatasi Malnutrisi”. Di hadapan tim Perum BULOG, Lintang menyampaikan temuan-temuan yang didapatkan dari hasil kajian intervensi pemberian beras fortifikasi “Fortivit” dan efeknya terhadap status gizi balita stunted dan remaja putri. Selain itu, dipaparkan juga analisis keunggulan beras fortifikasi “Fortivit” dan peluang pengembangannya di masa mendatang. Pemaparan diapresiasi dengan baik oleh tim Perum BULOG Pusat dan setiap divisi menyampaikan tanggapan terhadap temuan. Pada kesempatan ini, tim peneliti memberikan beberapa saran dan rekomendasi untuk pengembangan beras fortifikasi berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan.
Hal yang melatar belakangi mengapa kajian ini dilakukan adalah karena stunting masih menjadi isu kesehatan nasional prioritas sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024. Upaya percepatan penurunan stunting digalakkan oleh pemerintah Indonesia dengan pendekatan spesifik dan sensitif, dilaksanakan secara konvergen, holistik, serta multisektor. Meskipun stunting terjadi pada 1000 hari pertama kehidupan, yaitu pada masa kehamilan hingga anak lahir dan berusia 2 tahun, upaya pencegahan harus dilakukan sedini mungkin sejak masa remaja. Di satu sisi, ancaman masalah gizi anemia mengancam remaja putri di Indonesia. Beras masih menjadi komoditas utama makanan pokok masyarakat Indonesia. Sayangnya beras hanya mampu memberikan sumbangsih kalori tetapi rendah zat gizi mikro. Sehingga fortifikasi beras dapat menjadi strategi yang prospektif dalam mengatasi kekurangan gizi mikro untuk masalah anemia dan stunting di Indonesia.
Kegiatan ini memberikan angin segar dalam penanganan masalah gizi di Indonesia khususnya anemia dan stunting. Tim Perum BULOG Pusat berkomitmen untuk menghasilkan beras fortifikasi yang memiliki nilai gizi unggul namun dapat bersaing di pasar dan diminati oleh masyarakat. Harapannya hasil kajian ini dapat mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan ke 2 dan 3 yaitu menghapus kelaparan dan menciptakan kesehatan serta kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Kerjasama antara PKGM dan Perum BULOG menjadi contoh pentingnya kemitraan antara institusi perguruan tinggi dan lembaga pemerintah guna mendukung pengembangan bisnis berbasis riset.
Kontributor: Ulfatul Karomah & Heriski Dwiutami