Bagaimana Peran Sinbiotik dalam Pengaturan Nafsu Makan?

Salah satu topik yang semakin banyak diteliti karena memiliki manfaat yang cukup besar bagi kesehatan, terutama pencernaan dan nafsu makan yaitu kombinasi antara probiotik dan prebiotik yang biasa disebut dengan Sinbiotik. Kombinasi probiotik dan prebiotik yang bekerja secara sinergis dapat meningkatkan kesehatan mikrobiota usus. Probiotik seperti Lactobacillus dan Bifidobacterium sering digunakan dalam sinbiotik untuk meningkatkan kesehatan pencernaan, sementara prebiotik seperti inulin atau fruktooligosakarida (FOS) membantu memfasilitasi pertumbuhan dan aktivitas probiotik di usus.

Penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa konsumsi sinbiotik tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan pencernaan, tetapi juga berpotensi mempengaruhi mekanisme biologis yang terlibat dalam pengaturan nafsu makan terutama menurunkan nafsu makan. Berikut beberapa manfaat mengonsumsi sinbiotik dalam menurunkan nafsu makan:

1. Meningkatkan Hormon “Rasa Kenyang” (Hormon Leptin)

Hormon leptin memiliki tugas memberikan sinyal kepada otak untuk mengurangi rasa lapar. Prebiotik dalam sinbiotik dapat difermentasi oleh bakteri probiotik di usus besar menjadi asam lemak rantai pendek atau Short Chain Fatty Acids (SCFA) seperti asetat, propionate, dan butirat. SCFA berperan penting dalam meningkatkan sekresi hormon yang berkaitan dengan rasa kenyang, seperti peptida YY (PYY) dan glucagon-like peptide-1 (GLP-1). Hormon tersebut memberikan sinyal kepada otak untuk mengurangi rasa lapar dan memperpanjang perasaan kenyang setelah makan. Dalam sebuah studi oleh Chambers et al. (2015), ditemukan bahwa propionat, yang dihasilkan melalui fermentasi prebiotik, mampu merangsang pelepasan GLP-1 dan PYY, yang keduanya dikenal sebagai hormon penekan nafsu makan. Efek ini membantu menurunkan asupan kalori dan berpotensi mendukung penurunan berat badan read more