
Sleman, PKGM – Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia (PKGM) FK-KMK UGM tengah melakukan kajian terkait sustainable healthy diet (SHD) atau pola makan sehat berkelanjutan di wilayah Kalurahan Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman. Dalam merancang kajian ini peneliti menggunakan pendekatan Participatory Learning and Action (PLA) yang melibatkan kader posyandu sebagai bagian dari upaya edukasi dan perencanaan aksi terkait pola makan sehat berkelanjutan atau SHD.
PLA merupakan metode partisipatif yang menempatkan masyarakat sebagai subjek utama, bukan sekadar objek penelitian. Pendekatan ini memberikan ruang bagi peserta untuk menganalisis situasi, mengidentifikasi masalah, merumuskan solusi, dan menyusun rencana aksi secara kolaboratif. PLA pertama kali dikenalkan pada tahun 1970-an di Afrika sebagai strategi untuk memberdayakan komunitas pedesaan, dan kini digunakan secara luas untuk menangani berbagai isu sosial dan kesehatan di masyarakat.
Dalam kegiatan diskusi yang dilaksanakan pada Kamis (8/5/25) di ruang pertemuan Kalurahan Condongcatur, para kader posyandu dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan didampingi oleh fasilitator. Mereka diminta untuk mendiskusikan kebiasaan makan selama ini yang belum sesuai dengan prinsip keberlanjutan, menganalisis dampaknya, serta menentukan solusi yang realistis dan aplikatif. Proses diskusi dilakukan secara interaktif dengan media sederhana seperti kertas stiker, spidol, dan lembar kerja ukuran A3.
“Yang sudah saya lakukan itu kalau makan selalu habis jadi tidak ada sampah makanan yang dihasilkan, tapi saya masih sering pakai kemasan makanan plastik. Itu yang menurut saya berat untuk diubah”, ujar salah satu peserta diskusi.
Setiap peserta diberikan kesempatan yang sama untuk menyampaikan pendapat, memastikan inklusivitas dan keterlibatan aktif seluruh peserta, sesuai dengan prinsip dalam PLA. Pada akhir sesi, para kader menyusun rencana perubahan perilaku yang memungkinkan untuk diterapkan selama satu bulan ke depan.
Pendekatan PLA dinilai efektif dalam mendorong partisipasi masyarakat secara menyeluruh, menjangkau berbagai latar belakang peserta, dan menghasilkan informasi yang lebih komprehensif. Keberhasilan pendekatan ini tercermin dari adanya kesepakatan aksi yang disusun oleh masyarakat sendiri dan dukungan dari pemangku kepentingan untuk merealisasikannya.
Melalui metode PLA ini, PKGM berharap dapat memperkuat kolaborasi dengan masyarakat dalam menciptakan perubahan perilaku yang berkelanjutan, khususnya dalam konteks kesehatan dan gizi masyarakat.
Kegiatan ini mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan poin ke-3: kesehatan yang baik dan kesejahteraan, poin ke-4: pendidikan yang bermutu, poin ke-11: komunitas yang berkelanjutan; dan poin ke-13: penanganan perubahan iklim.