
Bantul, PKGM- Jumat, 16 Mei 2025 Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia (PKGM) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bersama para pelajar di SMPIT LHI Banguntapan. Dengan mengusung tema “Aksi Remaja Bergizi! Akhiri Stigma TBC Melalui Program Health Promoting School”, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian remaja, khususnya pelajar, terhadap masalah tuberkulosis (TB) di lingkungan sekitar.
Acara diawali dengan sambutan dari ketua pelaksana, Prof. Dr. Lily Arsanti Lestari, STP., MP. “Melalui kegiatan ini diharapkan para siswa di sini bisa lebih bijak dalam menghadapi stigma di masyarakat dan berperan aktif dalam upaya pencegahan penularan TB”, ujar Prof. Lily dalam kesempatannya membuka acara. Prof Lily juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada SMPIT LHI Banguntapan dan juga kepada Keluarga Alumni Gadjah Mada Kedokteran (KAGAMADOK) yang telah mendukung dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan.
Kegiatan pengabmas mengusung konsep mini talk show yang menghadirkan dua narasumber dengan background praktisi dan akademisi. Kak Mufiroh dari Yayasan Penyintas Tuberkulosis Yogyakarta (TERBESAR) hadir sebagai narasumber pertama yang menyampaikan tentang apa itu penyakit TB, bagaimana penularannya, gejala dan dampak, serta beragam stigma negatif TB yang beredar di masyarakat. Narasumber kedua adalah Ibu Aviria Ermamilia dari Departemen Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, UGM. Dosen gizi yang akrab dipanggil Ibu Avi ini menyampaikan pentingnya gizi seimbang dan gaya hidup sehat untuk mencegah penularan TB melalui peningkatan imun tubuh.
Acara diikuti oleh 147 siswa dari kelas 7 dan 8, serta beberapa guru. Selama penyampaian materi seluruh siswa tampak menyimak dengan sungguh-sungguh dan mencatat. “Cemas”, jawab salah seorang siswa putra ketika ditanya oleh narasumber tentang bagaimana respon setelah mengetahui tentang penyakit tuberkulosis. Para peserta juga tidak ragu untuk bertanya kepada para narasumber. Beberapa pertanyaan diajukan seperti: apakah tuberkulosis bisa menyebabkan kematian?; apakah tuberkulosis bisa menyebabkan munculnya penyakit lain di dalam tubuh?; berapa lama idealnya olahraga dilakukan setiap hari?; dan kapan waktu terbaik untuk berjemur agar mendapatkan vit D?.
Di penghujung acara, baik siswa maupun guru membubuhkan tanda tangan dukungan eliminasi tuberkulosis di lingkungan sekolah pada tempat yang disediakan oleh panitia. Beberapa siswa juga menuliskan pesan-pesan singkat ajakan untuk pengakhiran TB, bergaya hidup sehat, dan makan bergizi.
Kegiatan ini mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan poin ke-3:kesehatan yang baik dan kesejahteraan, poin ke-4: pendidikan bermutu, poin ke-5: kesetaraan gender, dan poin ke-17: kemitraan untuk mencapai tujuan.