Sleman, PKGM – Kegiatan implementasi model best practice BKKBN DIY perdana dilaksanakan pada Rabu, 19 Juni 2024 di Kalurahan Condongcatur, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman. Pertemuan ini mengawali rangkaian kegiatan yang akan berjalan selama 12 minggu kedepan.
Pertemuan implementasi model best practice kampung KB menggabungkan kegiatan yang ada di Posyandu balita dan Bina Keluarga Balita (BKB). Kegiatan ini terdiri atas serangkaian aktivitas mulai dari pengukuran balita dan ibu hamil, pemberian materi edukasi, kegiatan menyuapi aktif anak, dan pemberian bekal gizi. Kegiatan diikuti oleh sekitar 50 balita dengan orang tua dan 3 ibu hamil.
Pada pertemuan pertama peserta mendapatkan edukasi dari ahli gizi dan penyuluh kesehatan Puskesmas Depok 2 tentang 1000 HPK dan pentingnya aktivitas fisik. Selain itu penyuluh KB juga memberikan edukasi tentang 8 fungsi keluarga. Selama kegiatan ini balita dan ibu hamil mendapat makanan tambahan berupa satu menu makan utama. Selain itu, setelah kegiatan selesai peserta sasaran juga mendapatkan bekal gizi berupa bahan makanan mentah untuk diolah dan dikonsumsi di rumah. Kegiatan dimulai pukul 09.00 dan berakhir pada 12.00 WIB.
Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia (PKGM) melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan kegiatan. Tim PKGM juga mengumpulkan data terkait persepsi dan pola asuh orang tua menggunakan instrumen yang telah disediakan oleh BKKBN. Nantinya data tersebut akan digunakan sebagai bahan penyusunan laporan dan rekomendasi kebijakan yang menjadi output kegiatan ini. Kegiatan pendampingan yang dilakukan PKGM menjadi bagian dari komitmen untuk mendukung keberhasilan tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya tujuan ke-2 yaitu mengakhiri kelaparan dan tujuan ke-3 yaitu kesehatan yang baik dan kesejahteraan.