
Sleman, PKGM – Dalam rangka memperingati Lustrum ke-V, Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia (PKGM) UGM menyelenggarakan Reels Competition bertema “Nourishing Yourself, Nurturing The Planet” yang terbuka bagi seluruh mahasiswa dari berbagai jurusan di seluruh Indonesia. Pendaftaran kompetisi ini dibuka dari Januari hingga Februari 2025, dan para juara telah diumumkan pada 21 Februari 2025 melalui akun Instagram resmi PKGM (@pkgm.ugm).
Tema tersebut diangkat untuk mengenalkan tentang pola makan berkelanjutan atau sustainable eating, sebagai respons terhadap tantangan gizi, kesehatan, dan lingkungan yang saling berkaitan. Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi digital, media sosial dinilai sebagai sarana yang efektif untuk menyampaikan pesan-pesan penting kepada generasi muda, termasuk pentingnya pola makan yang sehat, bergizi, dan ramah lingkungan. Hal tersebut yang mendorong terciptanya lomba reels Instagram ini.
Setiap peserta yang mengikuti lomba diminta untuk mengunggah karya video reels melalui akun Instagram pribadi dengan menyertakan tagar #SustainableEating #LustrumVPKGM #ReelsPKGM #SDGs. Penjurian dilakukan oleh profesional yang berpengalaman di bidang media sosial dan videografi. Karya peserta kemudian dinilai berdasarkan dua aspek utama, yakni kreativitas — yang mencakup estetika visual, teknik sinematografi, dan daya tarik, serta orisinalitas, yang menekankan pada ide dan pendekatan yang baru serta tidak menjiplak karya lain.
Juara pertama perlombaan ini dimenangkan oleh Sherina Dewi Tjandra (@telmichelle), juara kedua yaitu Sonya Flajsova (@sonya_fljs) dan juara ketiga adalah Farhana Khumairah (@fhnhanaa). Ketiga pemenang mendapatkan hadiah berupa uang tunai dan sertifikat.
Melalui kompetisi ini, PKGM UGM berharap dapat mendorong lahirnya konten edukatif dan inspiratif yang dapat memicu perubahan nyata dalam gaya hidup masyarakat menuju pola makan berkelanjutan. Kegiatan ini turut mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) khususnya poin ke-4; pendidikan bermutu, poin ke-5: kesetaraan gender, dan poin ke-13: penanganan perubahan iklim.