• UGM
  • IT Center
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia
Universitas Gajah Mada
  • Beranda
    • Kalender Kegiatan
    • Kegiatan Terdekat
    • Berita
    • Konten Edukasi
    • Magang
    • Laporan Tahunan
  • Tentang PKGM
    • Profil
    • Visi dan Misi
    • Struktur Organisasi
    • Peneliti
    • Kontak Kami
  • Kegiatan
    • Penelitian
    • Pengabdian Masyarakat
    • Pelatihan
    • Publikasi
  • Pengalaman Kerjasama
    • Perusahaan
    • Pemerintah
  • LUARAN KEGIATAN
    • Buku dan Modul
    • Video
    • POLICY BRIEF
    • ARTIKEL JURNAL
  • Beranda
  • 2022
  • April
Arsip 2022:

April

Menjaga Pola Makan ketika Lebaran

EdukasiKonten Edukasi Rabu, 27 April 2022

Hari raya Idulfitri atau Lebaran merupakan hari yang sangat dinanti-nantikan oleh umat muslim, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Lebaran identik dengan suasana kekeluargaan, berkumpul, mengobrol, dan juga erat kaitannya dengan tradisi makan bersama dengan keluarga. Banyak jenis makanan dan minuman yang disuguhkan ketika lebaran. Bermacam-macam hidangan nusantara yang disajikan ketika Lebaran, contohnya seperti lontong opor ayam, daging rendang, bakso kuah, kue-kue lebaran, makanan ringan, maupun minuman manis. 

Tak jarang banyak masyarakat yang menjadikan Lebaran sebagai waktu balas dendam untuk menyantap makanan sepuasnya, setelah harus berpuasa selama 30 hari pada bulan Ramadhan, dalam waktu 13-14 jam setiap harinya. Padahal, hal tersebut tidak dapat dibenarkan lho. Karena dapat memberikan dampak yang kurang baik bagi tubuh, contohnya seperti meningkatnya berat badan secara drastis, hingga meningkatnya kadar gula darah dan kadar kolesterol dalam tubuh kita.

Ada beberapa tips menjaga pola makan yang perlu diperhatikan dan kita terapkan ketika Lebaran, diantaranya sebagai berikut:

  • Batasi Jumlah Asupan Makan dan Batasi Makanan Tinggi Kalori: Makanan Bersantan dan Tinggi Lemak

Ketika lebaran, seringkali kita merasa ingin mencicipi semua makanan yang disajikan. Boleh-boleh saja kita mencoba semua menu yang disajikan, tetapi ingat untuk membatasi jumlah porsinya. Gunakan piring kecil untuk membatasi jumlah asupan makanan Anda.

Sebagian besar makanan yang disajikan identik dengan santan dan tinggi akan lemak. Walaupun memiliki rasa yang nikmat, tetapi kita perlu membatasi jumlah porsinya. Apabila dikonsumsi secara berlebihan, dapat menyebabkan peningkatan berat badan, kadar kolesterol, gula darah, sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler (1). 

 

  • Perbanyak Konsumsi Sayur dan Buah

Usahakan untuk tetap mengonsumsi sayur dan buah ketika lebaran. Selain memilih menu sumber protein, jangan lupa untuk menyelipkan sayur-sayuran dan mengonsumsi buah-buahan untuk memenuhi kebutuhan mikronutrien Anda. WHO sendiri telah merekomendasikan untuk mengonsumsi buah-buahan dan sayuran setidaknya 400 gram/orang setiap hari (2).

Sayur-sayuran dan buah-buahan dikenal kaya akan kandungan vitamin, mineral, karotenoid, fitosterol, flavonoid, senyawa fenolik, serat, dan antioksidan yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh (3,4). Apa saja manfaatnya?  Salah satunya yaitu dapat menjaga kesehatan dan menurunkan risiko beberapa penyakit (3), yaitu:

  • Kanker
  • Penyakit kardiovaskuler, seperti hipertensi dan penyakit jantung kronis
  • Diabetes mellitus
  • Radang sendi (arthritis)
  • Penyakit kulit
  • Overweight dan obesitas
  • Penyakit neurodegenerative, seperti Alzheimer dan Parkinson.

Selain itu, mengonsumsi sayur dan buah secara cukup juga dapat membantu mempertahankan fungsi paru-paru pada orang dewasa, serta meningkatkan kekuatan tulang sehingga terhindarkan dari risiko osteoporosis (3).

 

  • Batasi Asupan Gula

Seringkali makanan dan minuman manis disajikan ketika Lebaran. Tidak apa-apa apabila ingin mencoba berbagai jenis kue-kue Lebaran ataupun minuman manis yang disajikan, akan tetapi tetap perhatikan jumlahnya. Terlalu banyak mengonsumsi gula dapat meningkatkan risiko terjadinya karies gigi, diabetes, hingga obesitas (5).

Jangan lupa untuk mengonsumsi air putih setelah mengonsumsi makanan dan minuman manis. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menganjurkan untuk mengonsumsi 2 liter air putih atau setara dengan 8 gelas setiap hari (6).

 

  • Luangkan Waktu untuk Berolahraga

Tips yang terakhir, yaitu luangkan waktu Anda untuk melakukan olahraga. Tidak harus melakukan olahraga menggunakan perlengkapan khusus ataupun pergi ke gym dengan personal trainer, Anda bisa melakukan olahraga secara mandiri di rumah. Pilihlah jenis olahraga yang Anda gemari, sehingga Anda dapat lebih menikmati proses dan tidak merasa terbebani.

Supaya dapat merasakan manfaat kesehatan dari dilakukannya aktivitas fisik, disarankan untuk melakukan olahraga selama 30 menit/hari atau selama 150 menit/minggu dalam intensitas olahraga atau aktivitas fisik yang sedang (7).

 

Referensi:

  1. Astrup A, Mangkos F, Bier DM, Brenna T, Otto M, Hill JO, et al. Saturated Fats and Health: A Reassessment and Proposal for Food-Based Recommendations. JACC State-of-the-Art Review. 2020; 76(7).
  2. WHO. Healthy Diet. [Online].; 2020 [cited 2022 April 23. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/healthy-diet.
  3. Yahia EM, García-Solís P, Celis MEM. Contribution of Fruits and Vegetables to Human Nutrition and Health. In Postharvest Physiology and Biochemistry of Fruits and Vegetables. Cambridge: Woodhead Publishing; 2019. p. 19-45.
  4. Varadaraju R, Patel P. Health Benefits of Vegetables. International Journal of Chemical Studies. 2019; 7(2): p. 82-87.
  5. WHO. Taxes on sugary drinks: Why do it? (No. WHO/NMH/PND/16.5 Rev. 1): World Health Organization; 2017.
  6. Kemenkes RI. Berapa Takaran Normal Air Agar Tidak Kekurangan Cairan dalam Tubuh? [Online].; 2018 [cited 2022 April 23. Available from: http://p2ptm.kemkes.go.id/preview/infografhic/berapa-takaran-normal-air-agar-tidak-kekurangan-cairan-dalam-tubuh.
  7. Kemenkes RI. Ayo Bergerak, Lawan Obesitas Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2017.

Menjaga Pola Makan selama Berpuasa

BeritaEdukasi Selasa, 19 April 2022

Pola makanan selama menjalankan ibadah puasa pasti mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi secara jelas yaitu pada jam makanan yang dibatasi, sehingga frekuensi makan dan jumlah makanan yang dikonsumsi menjadi lebih terbatas. Pada umumnya masyarakat mengkonsumsi makanan berat 3x sehari, sedangkan selama puasa berubah menjadi 2x sehari. Walaupun pola makan berubah selama puasa, masyarakat harus menjaga asupan gizi secara optimal dan seimbang agar kondisi tubuh tetap sehat dan dapat menjalani puasa dengan baik. Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan makanan sebagai sumber karbohidrat, serat, vitamin dan mineral, lemak dan protein harus diperhatikan dengan sesuai. 

 

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan pola makan sehat saat berpuasa. Tips dalam menjaga pola makan sehat selama puasa yaitu sebagai berikut: 

 

  1. Membatasi konsumsi makanan yang terlalu asin saat sahur 

Mengkonsumsi makanan yang asin akan meningkatkan asupan natrium yang masuk ke dalam tubuh. Hal tersebut dapat mengakibatkan peningkatan buang air kecil setelah konsumsi minuman saat sahur (Juraschek et.al., 2020). Selain itu, juga menyebabkan mulut lebih terasa kering dan haus. Hal tersebut terjadi disebabkan tubuh memperbaiki rasio dari keseimbangan natrium dan cairan, sebagai respon dari peningkatan jumlah natrium (Agócs et al., 2020). Oleh karena itu, saat makan sahur, usahakan untuk membatasi konsumsi garam atau makanan yang tinggi natrium lainnya seperti saus, kecap, dan makanan kaleng. 

  1. Mengkonsumsi sumber karbohidrat kompleks dan tinggi serat

Mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat kompleks dan tinggi serat disarankan ketika sahur. Makanan seperti ubi, jagung, singkong, oatmeal, roti gandum dan nasi merah akan memberikan efek kenyang lebih dari 6 jam. Hal itu terjadi karena serat dapat memperlambat proses pengosongan lambung, sehingga absorbsi makanan menjadi lebih lama (Akbar et al., 2021). Selain itu, konsumsi cukup serat juga dapat menjaga kesehatan saluran pencernaan dan mencegah konstipasi (McRorie et al., 2016).

  1. Berbukalah secukupnya dan membatasi makanan yang manis agar tidak berlebihan 

Ketika berbuka puasa, sebaiknya mengkonsumsi makanan secara bertahap. Hindari langsung mengkonsumsi makanan berat, karena dapat memberi beban ekstra pada pencernaan (Sanvictores et al., 2021). Selain itu, mengkonsumsi banyak makanan secara langsung juga dapat membuat perut terasa sesak. Oleh karena itu, dianjurkan untuk makan secara bertahap, dengan mulai dari air putih, kemudian sedikit makanan manis, dan makanan besar setelah selang setengah atau satu jam. Saat berbuka juga perlu memperhatikan konsumsi makanan manis, akan tetapi masyarakat sering kali mengkonsumsi minuman yang tinggi gula dan makanan manis saat berbuka. Makanan manis saat berbuka memang berperan dalam meningkatkan kadar gula darah yang rendah saat berpuasa. Tetapi perlu diperhatikan jangan sampai konsumsi gula berlebih. 

 

Referensi: 

Akbar A, Shreenath AP. High Fiber Diet. [Updated 2021 May 9]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559033/

Agócs R, Sugár D, Szabó AJ. Is too much salt harmful? Yes. Pediatr Nephrol. 2020 Sep;35(9):1777-1785. doi: 10.1007/s00467-019-04387-4. Epub 2019 Nov 28. PMID: 31781959; PMCID: PMC7384997.

Juraschek SP, Miller ER 3rd, Chang AR, Anderson CAM, Hall JE, Appel LJ. Effects of Sodium Reduction on Energy, Metabolism, Weight, Thirst, and Urine Volume: Results From the DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)-Sodium Trial. Hypertension. 2020 Mar;75(3):723-729. doi: 10.1161/HYPERTENSIONAHA.119.13932. Epub 2020 Jan 20. PMID: 31957521; PMCID: PMC7278848.

McRorie JW Jr, McKeown NM. Understanding the Physics of Functional Fibers in the Gastrointestinal Tract: An Evidence-Based Approach to Resolving Enduring Misconceptions about Insoluble and Soluble Fiber. J Acad Nutr Diet. 2017 Feb;117(2):251-264. doi: 10.1016/j.jand.2016.09.021. Epub 2016 Nov 15. PMID: 27863994.

Sanvictores T, Casale J, Huecker MR. Physiology, Fasting. [Updated 2021 Jul 26]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534877/

Launching Forum Perguruan Tinggi dan Mahasiswa Peduli Stunting

Rangkaian Kegiatan Kamis, 14 April 2022

[sangar-slider id=”1324″]

Hak Karyawan Wanita dan Kesehatan Karyawan

Berita2 Kamis, 14 April 2022

Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK UGM menyelenggarakan sosialisasi yang bertemakan Hak Karyawan Wanita dan Kesehatan Karyawan. Acara sosialisasi ini merupakan bagian dari mata kuliah Implementasi Program Gizi yang diselenggarakan oleh mahasiswa semester 8 program studi S1 Gizi Kesehatan dengan bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Daerah Istimewa Yogyakarta. Sasaran yang ingin dituju dari sosialisasi ini adalah HRD (Human Research Development) atau pemegang kebijakan di perusahaan yang menjadi mitra dalam pelaksanaan program, kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) Kampung KB, dan UMKM yang ada di Provinsi DIY.

Materi yang disampaikan dalam sosialisasi dibagi menjadi 2 sesi, yaitu hak karyawan wanita untuk sesi 1, kemudian dilanjutkan dengan topik kesehatan karyawan pada sesi 2. Materi pada sesi 1 disampaikan oleh Ibu Mutiara Tirta P.L.Kusuma, Ph.D dan sesi 2 disampaikan oleh Ibu Yayuk Hartriyanti, SKM, MPH. Pemilihan topik sosialisasi ini didasari oleh adanya beberapa hak wanita maupun hal – hal yang berhubungan dengan kesehatan karyawan yang terkadang kurang diperhatikan oleh perusahaan atau tempat bekerja lainnya. Hal ini dapat mempengaruhi produktivitas sumber daya manusia bahkan dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya stunting.Kegiatan sosialisasi ini diselenggarakan secara daring melalui Zoom Meetings untuk menghindari penyebaran lebih lanjut dari virus COVID – 19.

Menjaga Hidrasi Selama Bulan Ramadan

BeritaEdukasi Selasa, 12 April 2022

Tentu bukan hal yang mudah untuk menahan rasa haus selama lebih dari 12 jam. Dalam keadaan normal tubuh orang dewasa membutuhkan cairan ± 2 liter setiap hari. Kekurangan cairan tubuh dapat menyebabkan gangguan dalam fungsi otak seperti kesulitan berpikir, sakit kepala, letih, hingga gangguan fungsi otot. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dibahas kiat-kiat yang dapat dilakukan untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi selama berpuasa.

  • Minum cukup air putih

Selama berpuasa, tubuh kita dapat mengalami dehidrasi ringan yang ditandai dengan sakit kepala, kelelahan, dan sulit berkonsentrasi. Untuk mencegah kehausan yang berlebih, kita dapat membagi waktu minum air putih dengan pola berikut: 1 gelas saat berbuka puasa, 1 gelas setelah makan malam, 1 gelas setelah waktu Isya’, 1 gelas setelah waktu Tarawih, 1 gelas sebelum tidur, 1 gelas setelah bangun tidur, 1 gelas saat sahur, dan 1 gelas menjelang Subuh. Volume air yang diminum dalam sekali waktu tidak boleh berlebihan (cukup sekitar 250 – 300 mL) karena tubuh tidak akan mampu menyerap air dalam jumlah banyak sekaligus. Produk dairy seperti susu dan yogurt juga tinggi kadar air sehingga baik untuk melengkapi kebutuhan cairan harian. 

  • Konsumsi buah-buahan dan sayuran

Mengonsumsi buah-buahan dan sayuran juga sangat disarankan, karena selain mengandung kadar air yang tinggi juga mengandung vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh. Contoh buah yang mengandung banyak air adalah semangka, stroberi, jeruk, melon, dan nanas. Selain itu sayuran yang tinggi kadar air diantaranya adalah bayam, brokoli, tomat, dan wortel.

  • Hindari konsumsi kafein

Selain itu, sebaiknya hindari minum teh atau kopi sebelum berpuasa karena kafein yang terkandung didalamnya bersifat diuretik. Konsumsi teh dan kopi akan meningkatkan frekuensi buang air kecil serta membuat tubuh kita lebih cepat haus. Hal tersebut akan memperparah kondisi dehidrasi.

  • Mandi dengan air dingin

Suhu panas dapat meningkatkan pengeluaran cairan melalui pori-pori kulit. Mandi dengan air dingin akan menjaga tubuh agar tidak mengeluarkan banyak cairan. Selain itu, mandi dengan air dingin juga dapat membantu mengurangi stress dan memperbaiki suasana hati.

 

Referensi:

  1. Enhance (2022). Cold Showers and Intermittent Fasting: The Benefits to Your Health. [online]. Available at: enhancenaturals.co.uk
  2. Khuraaki (2022). A Guide on Healthy Eating and Hydration During Ramadan. [online]. Available at: https://khuraaki.co.uk.
  3. Shadman Z, Akhoundan M, Poorsoltan N (2016). Nutritional Education Needs in Relation to Ramadan Fasting and Its Complications in Tehran, Iran. Iran Red Crescent Med J. 18(8):e26130.
  4. UCLA Health (2019). Healthy Tips for Ramadan. [online]. Available at: https://connect.uclahealth.org/2019/05/01/healthy-tips-for-ramadan.

Bappenas. 2019. Petunjuk Teknis Pedoman Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi di Kabupaten/ Kota. Jakarta: Bappenas.

Pustaka Selasa, 12 April 2022

Pedoman Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi Di Kabupaten Kota

URUN REMBUG

Rangkaian Kegiatan Senin, 11 April 2022

Untuk mewujudkan target penurunan angka stunting sebesar 14% pada tahun 2024, diperlukan aksi konvergensi lintas sektor yang dilakukan secara terarah, kolaboratif, dan holistik. Peran kolaborasi multisektoral yang melibatkan unsur PENTAHELIX yakni akademisi, pemerintah, komunitas, media, dan dunia usaha sangat diperlukan sehingga peran strategis masing-masing pihak dapat dioptimalkan dalam rangka konvergensi penurunan stunting. Hal ini sejalan dengan strategi nasional untuk percepatan penurunan stunting baik di level pusat, daerah, hingga desa.  Sebagai sarana untuk mengoptimalkan kolaborasi lintas sektor dan menjalin komunikasi yang konstruktif, dibentuk suatu kanal berbagi informasi melalui kegiatan bertajuk URUN REMBUG.  

Kegiatan URUN REMBUG dilaksanakan dengan mengundang organisasi perangkat daerah (OPD) yang terlibat dalam intervensi gizi spesifik dan sensitif untuk penurunan stunting pada level provinsi dan kabupaten/kota (DI Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Gunungkidul, dan Kota Yogyakarta), unsur akademisi (Universitas Gadjah Mada, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Gunung Kidul, POLTEKKES Kemenkes DIY, Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Universitas Respati Yogyakarta), kelompok usaha, organisasi non-pemerintah, kelompok komunitas, dan unsur media. 

 

Icon URUN REMBUG 1

URUN REMBUG #1

“Penguatan Kolaborasi PENTAHELIX dalam Aksi Konvergensi Stunting”

Selasa, 12 April 2022

08.00-12.00 WIB

Icon URUN REMBUG 2

URUN REMBUG #2

“Implementasi praktik peduli stunting dalam unsur PENTAHELIX”

Juni 2022

Icon URUN REMBUG 3

URUN REMBUG #3

“Evaluasi dan Praktik Baik Upaya Penurunan Stunting oleh Unsur PENTAHELIX”

September 2022

*Agenda kegiatan dapat berubah sewaktu-waktu. Perubahan akan kami informasikan melalui website, media sosial, dan pemberitahuan langsung kepada peserta undangan

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN

Rangkaian Kegiatan Senin, 11 April 2022

Pelatihan dan pengembangan perlu dilaksanakan secara berkelanjutan baik kepada perguruan tinggi yang akan berperan sebagai pendamping daerah dalam melaksanakan upaya penurunan stunting, organisasi perangkat daerah sebagai regulator dan pelaksana program, serta berbagai pihak yang memiliki perhatian pada isu stunting di DIY dan Indonesia.

Pelatihan akan dilaksanakan dalam 3 topik besar yaitu 1) Analisis Situasi dan Pemanfaatan Data, 2) Analisis Kebijakan dan Penyusunan Policy Brief, 3) Monitoring dan Evaluasi Program. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring dan luring terbatas. Kegiatan ini terbuka untuk seluruh pihak namun secara khusus kami mengundang staf pelaksana program, manajer program, staf pengelola data dari organisasi perangkat daerah yang melaksanakan program penurunan stunting baik secara langsung atau tidak langsung serta pendamping dari perguruan tinggi

Analisis situasi dan pemanfaatan data menjadi bagian penting dalam merencanakan suatu program. Dalam rangka menyusun program yang efektif, diperlukan analisis situasi yang tepat serta data yang valid untuk memberikan gambaran mengenai permasalahan di lapangan. Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas stakeholder dalam melakukan analisis situasi berbasis data yang tepat dan meningkatkan kualitas perencanaan program penurunan stunting di DIY.

Setelah dilakukan analisis situasi, kemampuan dalam analisis kebijakan dan penyusunan policy brief menjadi penting. Pelaksanaan program dan kebijakan hingga monitoring dan evaluasi berbasis data perlu dilakukan secara optimal untuk memastikan program yang disusun tepat sasaran. Workshop kedua dan ketiga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas stakeholder dalam menyusun program dan kebijakan berbasis bukti serta melaksanakan monitoring dan evaluasi sehingga target penurunan prevalensi stunting tercapai.

 

Icon pelatihan 1

WORKSHOP SERIES #1

“Analisis Situasi dan Pemanfaatan Data untuk Mengatasi Permasalahan Stunting di DIY”

Rabu, 20 April 2022

Icon pelatihan 2

WORKSHOP SERIES #2

“Analisis Kebijakan Berbasis Bukti dan Penyusunan Policy Brief”

Rabu, 27 April 2022

Icon pelatihan 3

WORKSHOP SERIES #3

“Monitoring dan Evaluasi Program Penurunan Stunting – Mengapa Analisis Dampak Diperlukan”

Mei 2022

*Agenda kegiatan dapat berubah sewaktu-waktu. Perubahan akan kami informasikan melalui website, media sosial, dan pemberitahuan langsung kepada peserta undangan

IMPLEMENTASI TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI PEDULI STUNTING

Rangkaian Kegiatan Minggu, 10 April 2022

Kegiatan-kegiatan peduli stunting yang dilaksanakan di DI Yogyakarta diharapkan akan terus berkembang dan semakin besar. Implementasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi, khususnya melibatkan dosen dan mahasiswa dilaksanakan dalam lingkup tri dharma – pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan pendidikan melibatkan mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan tematik stunting. Pelaksanaan kegiatan ini sangat strategis sebagai wahana pembelajaran bagi mahasiswa melalui skema Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kegiatan-kegiatan seperti magang dan praktik lapangan dilaksanakan oleh mahasiswa untuk membantu penguatan program penurunan stunting di masyarakat, beberapa di antaranya membantu penguatan tim pendamping keluarga (TPK) dan pengarusutamaan isu stunting kepada dunia usaha.

Selain pendidikan, dosen dan mahasiswa juga akan melaksanakan kolaborasi penelitian dengan tema stunting. Penelitian berfokus pada upaya untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada pelaksanaan program penurunan stunting berbasis keluarga.

Pengabdian kepada masyarakat akan dilaksanakan pada level program dan komunitas. Pada level program, Departemen Gizi Kesehatan bekerjasama dengan Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia FK-KMK UGM akan melaksanakan rangkaian aktivitas penyegaran bagi pihak-pihak yang terlibat untuk penguatan kemampuan analisis situasi dan pengambilan kebijakan berbasis bukti. Pada tingkat komunitas, Universitas Gadjah Mada bersama-sama dengan perguruan tinggi lain di DIY akan melaksanakan rangkaian kegiatan berbasis komunitas sesuai dengan masalah spesifik yang dihadapi oleh masing-masing daerah.

Webinar Gizi Pada Wanita Usia Subur dan Anak

Berita2 Minggu, 10 April 2022

Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK UGM menyelenggarakan webinar yang mengangkat topik seputar Gizi pada Wanita Usia Subur dan Anak. Acara webinar ini merupakan bagian dari mata kuliah Implementasi Program Gizi yang diselenggarakan oleh mahasiswa semester 8 program studi S1 Gizi Kesehatan dengan bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Daerah Istimewa Yogyakarta. Sasaran yang ingin dituju dari webinar ini adalah karyawan wanita di perusahaan yang menjadi mitra dalam pelaksanaan program dan juga kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) Kampung KB di Provinsi DIY.

Materi yang disampaikan dalam webinar dibagi menjadi 2 sesi, yaitu gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan masa balita untuk sesi 1, kemudian dilanjutkan dengan topik gizi dan kesehatan pada wanita usia subur pada sesi 2. Materi pada sesi 1 disampaikan oleh Ibu Maria Wigati, S.Gz, MPH dan sesi 2 disampaikan oleh Ibu Aviria Ermamilia, M.Gizi, RD. Kedua materi ini diangkat sebagai materi webinar berdasarkan fakta bahwa stunting terjadi sebagai dampak dari adanya malnutrisi pada 1000 Hari Pertama Kelahiran yang dimulai dari masa prakonsepsi hingga anak berusia 2 tahun. Selain itu, status gizi yang kurang disertai anemia pada ibu hamil juga diketahui memiliki kaitan dengan peningkatan risiko terjadinya stunting pada anak. Oleh karena itu, pemenuhan gizi pada wanita usia subur sebelum masa kehamilan dan juga pemberian asupan gizi yang optimal pada anak selama 1000 Hari Pertama Kelahiran dapat digunakan sebagai salah satu cara yang efektif dalam mencegah kejadian stunting.

Meskipun webinar ini diselenggarakan secara daring melalui Zoom Meetings akibat pandemi COVID-19, dapat kami sampaikan bahwa hal tersebut tidak menghalangi antusias peserta dalam mengikuti webinar. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya peserta yang hadir dan aktif memberikan pertanyaan terkait topik yang diberikan.

12

Berita Terkini

  • Daftar Sekarang! SPORTIFITNESS 10: Short Course & Workshop Sport and Wellness Nutrition Gizi Olahraga Prestasi Level 1 (Basic)
    09/09/2025
  • Peneliti PKGM UGM Angkat Isu Pangan Berkelanjutan di Forum Gizi Dunia
    03/09/2025
  • Siswa SMPIT LHI Banguntapan Dilatih Jadi Content Creator Muda
    26/08/2025
Universitas Gadjah Mada

Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia (PKGM)
(Center for Health and Human Nutrition/CH2N)

Gd Litbang FK-KMK Lt.3, Jalan Medika No.1, Sendowo, Sinduadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
Telp./Faks. (0274) 547775
Email: ch2n.fk@ugm.ac.id

© PKGM-FKKMK UGM 2021

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY