• UGM
  • IT Center
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia
Universitas Gajah Mada
  • Beranda
    • Kalender Kegiatan
    • Kegiatan Terdekat
    • Berita
    • Konten Edukasi
    • Magang
    • Laporan Tahunan
  • Tentang PKGM
    • Profil
    • Visi dan Misi
    • Struktur Organisasi
    • Peneliti
    • Kontak Kami
  • Kegiatan
    • Penelitian
    • Pengabdian Masyarakat
    • Pelatihan
    • Publikasi
  • Pengalaman Kerjasama
    • Perusahaan
    • Pemerintah
  • LUARAN KEGIATAN
    • Buku dan Modul
    • Video
    • POLICY BRIEF
    • ARTIKEL JURNAL
  • Beranda
  • Berita
  • Kenalkan tentang Pangan Fungsional, Prof Lily Arsanti Singgung Pengembangkan Pangan Olahan Berbasis Lokal untuk Intervensi Gizi dan Kesehatan

Kenalkan tentang Pangan Fungsional, Prof Lily Arsanti Singgung Pengembangkan Pangan Olahan Berbasis Lokal untuk Intervensi Gizi dan Kesehatan

  • Berita
  • 28 Mei 2025, 11.52
  • Oleh: helmyati
  • 0

Sleman, PKGM – Prof. Dr. Lily Arsanti Lestari, S.T.P., M.P secara resmi dikukuhkan sebagai guru besar bidang gizi dasar di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK), Universitas Gadjah Mada pada Selasa (27/5) lalu. Beliau menyampaikan pidato pengukuhan berjudul “Pengambangan Produk Pangan Lokal Berbasis Bahan Baku Lokal untuk Intervensi Gizi dan Kesehatan” di Balai Senat Lantai 2 Gedung Pusat UGM. 

“Salah satu yang menyebabkan rendahnya konsumsi umbi-umbian adalah masyarakat merasa umbi-umbian merupakan makanan inferior sehingga perlu upaya untuk menaikkan “kelas” pangan lokal agar semakin banyak dikonsumsi,” ujar Prof Lily dalam pengantar pidatonya.

Disampaikan dalam pidatonya bahwa penelitian terkait pangan berklaim atau pangan fungsional sangat berkembang di Indonesia. Penggunaan bahan baku lokal dalam produk olahan pangan fungsional telah banyak diteliti mengingat Indonesia memiliki biodiversitas yang tinggi. Berbagai aspek terkait pangan fungsional dipaparkan mulai dari perannya dalam memodifikasi kesehatan saluran cerna, manfaatnya terhadap kadar kolesterol darah dan kadar gula darah, hingga hilirisasi serta komersialisasi produk.

Komponen pangan dapat memodifikasi kesehatan saluran cerna melalui mekanisme kerja probiotik, prebiotik, sinbiotik, dan serat pangan. Probiotik dapat menghambat perlekatan bakteri patogen pada mukosa usus dan menghasilkan zat anti mikroba untuk menghambat pertumbuhan patogen. Konsumsi prebiotik dapat meningkatkan jumlah bakteri baik seperti Bifidobacterium dan Lactobacillus yang selanjutnya memperbaiki penyakit radang usus, mengurangi sembelit, dan mencegah infeksi serta diare. Di dalam saluran cerna, komponen-komponen makanan mikrobiota dan sistem imun saling berinteraksi menghasilkan pertahanan tubuh.

“Studi pre-klinik pengaruh pemberian synbiotic shake instan yang mengandung probiotik Lactobacillus acidophilus La-5 atau Bifidobacterium lactis BB-12 serta prebiotik FOS atau inulin sebanyak 3,6ml/hari selama 28 hari pada tikus hiperglikemia menunjukkan bahwa pada kelompok yang diberi Lactobacillus acidophilus La-5 dan inulin terjadi penurunan kadar glukosa darah sebesar 9,58 mg/dL dan peningkatan kadar HDL-C sebesar 13,70 mg/dL,” terang Prof Lily.

Dalam kesempatan yang baik tersebut, Prof Lily juga menyampaikan temuan-temuan risetnya terkait potensi bahan baku lokal sebagai sumber probiotik dan prebiotik. Lebih lanjut, Prof Lily menjelaskan tentang probiotik lokal Lactobacillus plantarum Mut7 yang dapat meningkatkan respon imun sistemik. Selain itu, umbi-umbian lokal seperti ubi jalar bestak, garut, porang, gembili, dan dahlia juga berpotensi menjadi sumber prebiotik. Dari hasil risetnya tersebut dikembangkan berbagai produk pangan olahan seperti yogurt, permen jelly, bubuk susu, fiber drink yang juga telah dianugerahi hak kekayaan intelektual baik paten, hak cipta, maupun merek. Prof Lily juga menyoroti tentang pentingnya hilirisasi dan komersialisasi produk berbasis riset dengan menggandeng mitra industri. 

“Luaran riset tidak hanya berupa publikasi karya ilmiah, namun juga dapat berupa prototipe yang didaftarkan kekayaan intelektualnya dan selanjutnya dilakukan hilirisasi dan komersialisasi atas luaran tersebut,” pungkas Prof Lily.

Pencapaian gelar guru besar Prof Lily Arsanti menjadi inspirasi bagi para peneliti dan staff di Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia (PKGM) untuk terus berkarya dan berinovasi. Pengukuhan Prof Lily ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) SDG2: mengakhiri kelaparan, SDG3: kesehatan yang baik dan kesejahteraan, SDG4: pendidikan yang berkualitas, serta SDG9: Infrastruktur, industri, dan inovasi.

 

Kontributor: Lintang Aryanti, S.Gz

 

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Berita Terkini

  • Obesitas Perlu Dicegah Pada Pekerja, Bagaimana Strateginya?
    03/06/2025
  • Kenalkan tentang Pangan Fungsional, Prof Lily Arsanti Singgung Pengembangkan Pangan Olahan Berbasis Lokal untuk Intervensi Gizi dan Kesehatan
    28/05/2025
  • Kenalkan Tuberkulosis Sejak Dini, PKGM Ajak Pelajar SMP untuk Akhiri Stigma TB di Masyarakat.
    19/05/2025
Universitas Gadjah Mada

Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia (PKGM)
(Center for Health and Human Nutrition/CH2N)

Gd Litbang FK-KMK Lt.3, Jalan Medika No.1, Sendowo, Sinduadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
Telp./Faks. (0274) 547775
Email: ch2n.fk@ugm.ac.id

© PKGM-FKKMK UGM 2021

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju