Masyarakat masa kini sangat akrab dan tidak dapat dipisahkan dengan pemanfaatan perkembangan teknologi khususnya dalam bidang kesehatan. Pemanfaatan teknologi dalam bidang kesehatan telah banyak digunakan dalam berbagai aspek seperti komunikasi, edukasi, serta manajemen kesehatan dan olahraga. Dalam bidang gizi dan kesehatan, pemanfaatan teknologi juga sudah banyak digunakan untuk manajemen diet, database kandungan gizi pangan, dan pengukuran antropometri. Pemanfaatan teknologi dalam bidang gizi kini telah memasuki “Genomic Era” yang berkaitan dengan pengembangan nutrigenetik. Nutrigenetik merupakan ilmu yang mempelajari interaksi dan hubungan antara pengaruh genetik dan asupan gizi pada individu tertentu secara spesifik. Hubungan antara gen dan asupan gizi individu secara spesifik sendiri dikenal dengan istilah personalized nutrition. Istilah ini telah mematahkan konsep pendekatan lama, yaitu “one size fit all” yang berarti kebutuhan gizi disamarakatan untuk semua orang.
Berdasarkan konsep personalized nutrition, setiap individu memiliki keunikan gen tersendiri untuk beradaptasi dengan asupan nutrisi, lingkungan, dan risiko penyakit. Faktor genetik setiap individu juga berhubungan dengan aktivitas fisik, status kesehatan, dan kebiasaan makan. Saat ini, personalized nutrition berkembang pesat karena memiliki manfaat untuk memprediksi pencegahan penyakit tidak menular tertentu atau kekurangan gizi melalui pendekatan genetik. Personalized nutrition juga dapat berkontribusi dalam pemberian rencana diet secara berkelanjutan. Penerapan pemeriksaan genetik personalized nutrition dapat dilakukan baik pada kelompok individu rentan (seperti lansia dan ibu hamil) maupun kelompok individu sehat yang ingin melakukan pencegahan terhadap penyakit dan meningkatkan status kesehatan. Sampel yang digunakan untuk pemeriksaan genetik dapat berupa sampel biologis seperti darah dan saliva.
Salah satu contoh penerapan personalized nutrition yang sudah banyak diteliti adalah pada risiko obesitas. Menurut beberapa penelitian, single nucleotide polymorphism (SNPs) merupakan varian genetik yang umumnya digunakan untuk memprediksi interaksi diet yang berkaitan dengan risiko obesitas. Penelitian ini merupakan salah satu penerapan personalized nutrition untuk pencegahan penyakit tidak menular. Interaksi antara SNPs dan diet dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Contoh Interaksi SNPs dan Diet
Sumber: Ramos-lopez dan Martinez (2020)
Jenis Gen | Polimorfisme | Allel | Interaksi Diet | Temuan Utama |
FTO | rs8050136 | A | Tinggi karbohidrat | Meningkatkan risiko obesitas |
LCT | rs4988235 | T | Tinggi laktosa | Meningkatkan risiko obesitas |
PPARG | rs1801282
|
G | Tinggi lemak | Angka IMT lebih besar |
TXN | rs2301241
|
T | Rendah vitamin E | Ukuran lingkar pinggang lebih besar |
ADAM17 | rs10495563
|
A | Rendah n-6 PUFA | Meningkatkan risiko obesitas |
TNFA | rs1800629
|
A | Tinggi lemak | Meningkatkan risiko obesitas |
APOA5 | rs662799
|
T | Tinggi lemak | Marker (penanda) lemak adiposit lebih tinggi |
LEPR | rs1137101
|
G | Tinggi asam lemak jenuh (SFA) | Meningkatkan risiko obesitas |
APOB | rs1469513
|
G | Tinggi lemak | Meningkatkan risiko obesitas |
APOA2 | rs5082 | C | Tinggi makanan olahan susu yang tinggi lemak | Angka IMT lebih besar |
Meskipun memiliki banyak manfaat, pemanfaatan teknologi nutrigenetik untuk personalized nutrition di Indonesia masih cukup terbilang mahal saat ini. Selain itu, bidang ini juga masih memerlukan banyak penelitian lanjutan dalam skala laboratorium, uji klinis, dan populasi. Namun, hal ini tidak diharapkan tidak menghalangi potensi perkembangan dan pemanfaatan perkembangan teknologi bidang gizi kesehatan dalam jangka panjang di Indonesia pada masa yang akan datang.
Referensi:
Aji, A. S. 2020. Personalized Functional Foods: Masa Depan Penerapan Personalized Nutrition Advice. Prosiding Seminar Nasional Online: Peran Pangan Fungsional dan Nutraseutikal dalam Meningkatkan Sistem Imun Mencegah Covid – 19, Juni 2020, Bogor, pp. 303 – 310.
Caradonna, F. et al. 2020. Science and Healthy Meals in the World: Nutritional Epigenomics and Nutrigenetics of the Mediterranean Diet. Nutrients. Multidisciplinary Digital Publishing Institute, 12(6), pp. 1–23.
Freitag L. M., H. 2021. Mengenal Konsep Personalized Nutrition [Internet]. Tersedia dalam: <https://gizigama.com/2021/12/13/mengenal-konsep-personalized-nutrition/> [Diakses 6 Maret 2022]
Jayasinghe, M. 2020. Importance of Nutrigenomics and Nutrigenetics in Food Science. MOJ Food Process Technols, 8(3), pp. 114–119.
Ordovas, J. M. et al. 2018. Personalized Nutrition and Health. BMJ (Online). BMJ Publishing Group, 361, pp. 1–7.
Prasanti, D. dan Fuady, I. 2018. Pemanfaatan Media Komunikasi Dalam Penyebaran Informasi Kesehatan Kepada Masyarakat. Reformasi, 8(1), pp. 8–14.
Ramos-lopez, O. and Martinez, J. A. 2020. Nutrigenetic Approaches in Obesity and Weight loss in Precision Medicine for Investigators, Practitioners and Providers. Elsevier Inc., pp. 409–415.
Rankin, A. et al. 2018. Food Choice Motives, Attitude Towards and Intention to Adopt Personalized Nutrition. Public Health Nutrition. Cambridge University Press, 21(14), pp. 2606–2616.