Hari raya Idulfitri atau Lebaran merupakan hari yang sangat dinanti-nantikan oleh umat muslim, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Lebaran identik dengan suasana kekeluargaan, berkumpul, mengobrol, dan juga erat kaitannya dengan tradisi makan bersama dengan keluarga. Banyak jenis makanan dan minuman yang disuguhkan ketika lebaran. Bermacam-macam hidangan nusantara yang disajikan ketika Lebaran, contohnya seperti lontong opor ayam, daging rendang, bakso kuah, kue-kue lebaran, makanan ringan, maupun minuman manis.
April
Pola makanan selama menjalankan ibadah puasa pasti mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi secara jelas yaitu pada jam makanan yang dibatasi, sehingga frekuensi makan dan jumlah makanan yang dikonsumsi menjadi lebih terbatas. Pada umumnya masyarakat mengkonsumsi makanan berat 3x sehari, sedangkan selama puasa berubah menjadi 2x sehari. Walaupun pola makan berubah selama puasa, masyarakat harus menjaga asupan gizi secara optimal dan seimbang agar kondisi tubuh tetap sehat dan dapat menjalani puasa dengan baik. Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan makanan sebagai sumber karbohidrat, serat, vitamin dan mineral, lemak dan protein harus diperhatikan dengan sesuai.
Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK UGM menyelenggarakan sosialisasi yang bertemakan Hak Karyawan Wanita dan Kesehatan Karyawan. Acara sosialisasi ini merupakan bagian dari mata kuliah Implementasi Program Gizi yang diselenggarakan oleh mahasiswa semester 8 program studi S1 Gizi Kesehatan dengan bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Daerah Istimewa Yogyakarta. Sasaran yang ingin dituju dari sosialisasi ini adalah HRD (Human Research Development) atau pemegang kebijakan di perusahaan yang menjadi mitra dalam pelaksanaan program, kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) Kampung KB, dan UMKM yang ada di Provinsi DIY.
Tentu bukan hal yang mudah untuk menahan rasa haus selama lebih dari 12 jam. Dalam keadaan normal tubuh orang dewasa membutuhkan cairan ± 2 liter setiap hari. Kekurangan cairan tubuh dapat menyebabkan gangguan dalam fungsi otak seperti kesulitan berpikir, sakit kepala, letih, hingga gangguan fungsi otot. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dibahas kiat-kiat yang dapat dilakukan untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi selama berpuasa.
- Minum cukup air putih
Selama berpuasa, tubuh kita dapat mengalami dehidrasi ringan yang ditandai dengan sakit kepala, kelelahan, dan sulit berkonsentrasi. Untuk mencegah kehausan yang berlebih, kita dapat membagi waktu minum air putih dengan pola berikut: 1 gelas saat berbuka puasa, 1 gelas setelah makan malam, 1 gelas setelah waktu Isya’, 1 gelas setelah waktu Tarawih, 1 gelas sebelum tidur, 1 gelas setelah bangun tidur, 1 gelas saat sahur, dan 1 gelas menjelang Subuh. Volume air yang diminum dalam sekali waktu tidak boleh berlebihan (cukup sekitar 250 – 300 mL) karena tubuh tidak akan mampu menyerap air dalam jumlah banyak sekaligus. Produk dairy seperti susu dan yogurt juga tinggi kadar air sehingga baik untuk melengkapi kebutuhan cairan harian.
Untuk mewujudkan target penurunan angka stunting sebesar 14% pada tahun 2024, diperlukan aksi konvergensi lintas sektor yang dilakukan secara terarah, kolaboratif, dan holistik. Peran kolaborasi multisektoral yang melibatkan unsur PENTAHELIX yakni akademisi, pemerintah, komunitas, media, dan dunia usaha sangat diperlukan sehingga peran strategis masing-masing pihak dapat dioptimalkan dalam rangka konvergensi penurunan stunting. Hal ini sejalan dengan strategi nasional untuk percepatan penurunan stunting baik di level pusat, daerah, hingga desa. Sebagai sarana untuk mengoptimalkan kolaborasi lintas sektor dan menjalin komunikasi yang konstruktif, dibentuk suatu kanal berbagi informasi melalui kegiatan bertajuk URUN REMBUG.
Pelatihan dan pengembangan perlu dilaksanakan secara berkelanjutan baik kepada perguruan tinggi yang akan berperan sebagai pendamping daerah dalam melaksanakan upaya penurunan stunting, organisasi perangkat daerah sebagai regulator dan pelaksana program, serta berbagai pihak yang memiliki perhatian pada isu stunting di DIY dan Indonesia.
Pelatihan akan dilaksanakan dalam 3 topik besar yaitu 1) Analisis Situasi dan Pemanfaatan Data, 2) Analisis Kebijakan dan Penyusunan Policy Brief, 3) Monitoring dan Evaluasi Program. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring dan luring terbatas. Kegiatan ini terbuka untuk seluruh pihak namun secara khusus kami mengundang staf pelaksana program, manajer program, staf pengelola data dari organisasi perangkat daerah yang melaksanakan program penurunan stunting baik secara langsung atau tidak langsung serta pendamping dari perguruan tinggi
Kegiatan-kegiatan peduli stunting yang dilaksanakan di DI Yogyakarta diharapkan akan terus berkembang dan semakin besar. Implementasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi, khususnya melibatkan dosen dan mahasiswa dilaksanakan dalam lingkup tri dharma – pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan pendidikan melibatkan mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan tematik stunting. Pelaksanaan kegiatan ini sangat strategis sebagai wahana pembelajaran bagi mahasiswa melalui skema Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kegiatan-kegiatan seperti magang dan praktik lapangan dilaksanakan oleh mahasiswa untuk membantu penguatan program penurunan stunting di masyarakat, beberapa di antaranya membantu penguatan tim pendamping keluarga (TPK) dan pengarusutamaan isu stunting kepada dunia usaha.
Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK UGM menyelenggarakan webinar yang mengangkat topik seputar Gizi pada Wanita Usia Subur dan Anak. Acara webinar ini merupakan bagian dari mata kuliah Implementasi Program Gizi yang diselenggarakan oleh mahasiswa semester 8 program studi S1 Gizi Kesehatan dengan bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Daerah Istimewa Yogyakarta. Sasaran yang ingin dituju dari webinar ini adalah karyawan wanita di perusahaan yang menjadi mitra dalam pelaksanaan program dan juga kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) Kampung KB di Provinsi DIY.